Senin, 18 Februari 2013

Anak Usia Tiga Tahun Hafal Alquran



Anak Usia Tiga Tahun Hafal Alquran
Sungguh menakjubkan bocah asal Nigeria yang satu ini. Ia mampu menghafal seluruh isi Alquran di usia tiga tahun delapan bulan. Rukkayatu Fatahu Umar, demikian nama bocah perempuan tersebut.
Dikutip dari Nigerian Tribune, Rukkayatu begitu gembira dengan prestasinya. Ia sangat senang menghafal Alquran bahkan ingin anak-anak di seluruh dunia dapat belajar dan menghafal Kitabullah sepertinya.
"Saya bersyukur kepada Allah," ujar Rukkayatu saat ditanya bagaimana perasaannya dapat menghafal Quran di usia sangat belia.
Rukkayatu mulai menghafal kitab suci di sebuah sekolah Quran milik Yayasan Syekh Dahiru Usman di Barkin Ruwa Askulaye di Kaduna. Syaikh Dahiru Uslam bukan lain merupakan kakek Rukkayatu. Bukan ikut bersekolah, gadis kecil tersebut selalu turut serta sang ibu yang merupakan pengajar di sekolah tersebut.
Di kelas hafalan, ia pun terbiasa mendengarkan bacaan Alquran. Hingga kemudian Rukkayatu ikut membaca ayat-ayat Quran bersama para siswa, bahkan menghafalnya. "Ia terus menghadiri kelas menghafal hingga saat ini ia telah menyelesaikan hafalan seluruh Alquran," ujar sang ibu, Sayyada Maimunatu.
Hafalan Quran bagi Rukkayatu seperti halnya bermain yang sangat menyenangkan. Ia bahkan begitu rajin ke sekolah setiap hari sejak pukul 07.00 pagi dan pulang pukul 18.00 sore. "Ini bukan berarti seolah-olah ia tak bermain dengan teman-temannya. Ia melakukannya (bermain), terutama dengan mereka yang juga menghafal Al-Qur'an seperti dia. Hal ini memudahkan mereka sebagai perhatian dan fokus pada tujuan yang sama, yakni menghafal Al-Qur'an," kata sang ibu.
Kabar hafalan Rukkayatu pun didengar seluruh penjuru Baauchi. Masyarakat Bauchi pun digemparkan oleh bocah hafizah Quran tersebut. Mereka terus membicarakan Rukkayatu. Kemudian pada Kamis (24/1) lalu, sang hafizah kecil unjuk gigi pada acara wisuda dari sekolah yayasan Syekh Dahiru. Saat itu lah menjadi ujian hafalan Rukkayati untuk kali pertama. 

Sang kakek, Sheikh Dahiru Usman, ingin menunjukkan kebenaran kabar prestasi cucunya. Ia ingin membuktikan bahwa prestasi si kecil Rukkayatu bukanlah sebuah kebetulan melainkan karena ia belajar dengan sungguh-sungguh. Syaikh pun kemudian meminta Rukkayatu berdiri dihadapan sekumpulan orang-orang termasuk beberapa ulama. Mereka menguji hafalan dan kebenaran bacaan Qur'an Rukkayatu. Hasilnya begitu menakjubkan mereka.
Sepertinya menghafal Quran sudah menjadi prestasi keluarga Rukkayatu. Ibunya, Sayyada Maimunatu telah menjadi hafizhah di usia 12 tahun. Ayahnya, Fatahu Umar Pandogari pun merupakan hafiz Qur'an. Didikan sang kakek, yang merupakan ulama terkenal di kawasan Bauchi, Sheikh Dahiru Usman menghasilkan keluarga penghafal AlQuran.
Menanggapi putri kecilnya yang hafal di usia balita, Sayyada Maimunatu menyatakan kegembiraannya. Ia pun bersyukur memiliki ayah seorang ulama yang telah membangun keluarganya mencintai Al-Qur'an. "Jujur, saya tidak bisa mengatakan apa-apa, tapi saya sangat bersyukur kepada Allah atas semua ini. Ini memang berkat darat Allah. Saya sangat bersyukur kepada Allah untuk ini,'' tuturnya.
''Saya juga bersyukur memiliki ayah seperti Syaikh Dahiru Bauchi yang mendidikku di jalan Islam. Semoga Allah memberinya umur panjang sehingga beliau dapat terus mengabdikan diri kepada Allah dan bermanfaat bagi umat Islam dan umat manusia pada umumnya," tuturnya.
Sang ibu pun bertekad akan terus menjaga hafalan putrinya. Usia putrinya masih teralu muda untuk diambil hak bermain. Belum lagi saat memasuki sekolah umum yang mengharuskannya mempelajari banyak hal selain hafalan Alquran. Namun ia terus memberikan pelatihan hafalan pada putrinya. Maimunatu berniat baru akan memasukkan Rukkayatu ke sekolah umum setelah usianya 10 tahun.
Sebelum usia 10 tahun, Rukkayatu akan fokus pada pembelajaran Alquran dan Islam. Namun setelah berdiskusi dengan suaminya, zaman sudah berubah, peradaban semakin berkembang, Rukkayatu akan mengenyam bangku sekolah di usia enam tahun. Meski demikian, pendidikan Islam tak akan luput dari pembelajaran Rukkayatu hingga dewasa.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/02/18/mie366-subhanallah-anak-usia-tiga-tahun-hafal-alquran

Senin, 04 Februari 2013

Kisah Inspiratif

Meraih Mimpi

Di Desa terpencil terdapat satu keluarga yang hidup mereka sangat miskin. Keluarga ini memiliki seorang anak laki-laki yang pintar dan rajin sekolah. Suatu hari saat belajar di Sekolah, murid-murid disuruh guru membuat gambar rumah impiannya. Sangat tidak disangka anak petani miskin tadi membuat gambar rumah yang sangat besar dan mewah, dia yakin gurunya akan memberi nilai A. Namun apa yang terjadi?. Ternyata sang guru hanya memberikan nilai E untuk gambarnya tersebut.
Sang anak memprotes sang guru. Kenapa Bapak memberikan aku nilai E?, padahal gambar yang aku buat jauh lebih bagus dari teman-temanku?.
Sang guru menjawab; Kamu terlalu menghayal! Bagaimana mungkin kamu seorang anak petani miskin dapat memiliki rumah sebesar dan semewah ini? Sangat tidak masuk akal kata sang guru.
Rupanya anak tersebut benar-benar kecewa dengan penilaian gurunya, namun dia tidak putus asa. Kejadian ini membuat dia benar-benar berjuang keras untuk mewujudan mimpinya. Dia bertambah rajin sekolah untuk mengejar impiannya menjadi orang sukses, punya rumah yang besar dan mewah. Akhirnya dia mampu menyelesaikan pendidikannya sampai ke jenjang S2, dan menjadi pengusah yang sukses.
Setelah mencapai sukses, dia membangun rumah yang besar dan mewah di kampung halamannya sesuai dengan gambar yang dulu dia buat saat masih SD.
Setelah rumah selesai dibangun, ia mengundang teman-temannya dan masyarakat sekitar rumahnya, termasuk guru yang dulu memberi nilai gambarnya dengan nilai E.
Sang guru tertegun saat melihat sebuah gambar rumah yang sudah usang dipajang di dinding rumah dengan nilai E.
Saat sang guru tertegun melihat gambar tersebut, sang anak yang sudah sukses tadi menegur sang guru; itulah gambar yang dulu saya buat dan Bapak beri nilai E dengan alasan tidak mungkin saya dapat meraihnya. Hari ini dengan izin Allah saya dapat membuatnya dan mencapai mimpi saya untuk memiliki rumah besar dan mewah.
Sang guru merasa malu dan langsung pamitan untuk pulang sebab merasa salah tingkah dihadapan sang anak yang dulu dia rendahkan cita-citanya.
Saudaraku..............! Ada hikmah yang dapat kita ambil dari cerita di atas, antara lain:
  1. Jangan pernah berkecil hati kalau orang menertawakan dan merendahkan kita, tapi jadikan itu sebagai motovasi untuk meraih sukses di hari yang akan datang.
  2. Jangan takut mengejar mimpi sepanjang yang diimpikan itu sesuatu yang mungkin untuk di raih.
  3.  Jangan pernah meremehkan orang lain dengan keinginan dan cita-citanya, sebab kita tidak tahu nasibnya di masa yang akan datang.
  4.  Ingatlah ada ungkapan  مَنْ جَدَّ وَجَدَ Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan sukses”.