Senin, 03 Januari 2011

INFO UMMAT ISLAM

Ketertarikan Austria pada Kehidupan Beragama Indonesia.
Kehidupan antarumat beragama di Indonesia telah mengundang minat banyak negara untuk mempelajarinya, termasuk Austria, negara berpenduduk 8 juta jiwa dengan jumlah umat Islam terbanyak kedua dari total populasi itu.

Dalam kunjungan Presiden Austria Heinz Fischer ke Indonesia pada 9 November lalu pun dikumandangkan pernyataan bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai peningkatan kerja sama dialog antarumat beragama untuk mendorong hubungan kedua negara yang lebih baik.

Berikut wawancara wartawan ANTARA Unggul Tri Ratomo dengan Dubes Austria untuk Indonesia I Gusti Agung Wesaka Puja mengenai kehidupan antarumat beragama di Austria dan pandangannya mengenai di Indonesia:

Tanya (T): Apa yang menjadi latar belakang pernyataan bersama?
Jawab (J): Kedua belah pihak sudah menjajagi dan bertekad untuk mengangkat dialog "interfaith" sebagai isu yang menjadi kepentingan bersama antara Indonesia dan Austria.
Indonesia yang terdiri dari beranekaragam suku, budaya dan agama, tanpa melakukan dialog akan sulit mencapai suatu masyarakat yang harmonis, damai, yang cinta damai.

T: Dari pihak Austria?
J: Austria sendiri melihat ada suatu kebutuhan dan perhatian yang lebih besar kepada isu "interfaith" ini. Pertama karena di Austria banyak imigran dari Turki dan Albania yang notabene adalah pemeluk agama Islam. Sekarang pemeluk agama Islam nomor dua terbesar di Austria setelah Katholik. Padahal sebelumnya urutan kedua adalah Protestan. Protestan 4,7 persen sementara Muslim lima persen.
Sebagian masyarakat di Austria juga masih mempunyai prasangka terhadap bangsa lain sehingga Austria juga mengalami problem kesulitan untuk mengintegrasikan kaum pendatang dengan penduduk setempat.
Jika `kita` amati beberapa partai, mengeksploitasi isu migran ini untuk kepentingan politik. Itu yang memberikan kesamaan posisi dari kedua belah pihak mengangkat isu ini. Karena kedua belah pihak melihat kesamaan pandangan ,juga kemudian mencoba agar dialog interfaith ini bisa mendekatakan kedua negara.

T: Apa yang bisa diangkat oleh Indonesia dari kerja sama ini?
J: Kita bisa menjual isu Islam, demokrasi dan modernitas sebagai sesuatu yang bisa kita wujudkan dan sebagai suatu keniscayaan bangsa Indonesia. Islam, modernitas dan demokrasi bisa hidup secara baik.
Sebagai sesuatu yang bisa hidup dengan baik dan bisa kita jual ke negara lain untuk membuat citra yang lebih positif bagi bangsa Indonesia.

T: Apakah maksud Austria lainnya?
J: Sebaliknya sekarang Austria ingin merangkul negara-negara yang sepandangan atau sepaham dengan mereka dalam konteks dialog interfaith ini sehingga agenda-agenda Austria terutama untuk menghadapi pertemuan besar Austria "Alliance of civilization" pada tahun 2012 atau 2013 juga memperoleh dukungan. Pertemuan ini semacam "interfaith", tapi "interfaith" mereka gunakan sebagai keberagaman.
Kegiatan itu sebenarnya adalah agendanya PBB tapi tahun 2012 atau 2013 Austria ingin menjadi tuan rumahnya sehingga ingin merangkul negara-negara yang mempunyai kesepahaman sama terutama Indonesia yang dalam hal ini sudah paling maju dalam melakukan dialog interfaith.

T: Apakah Indonesia dinilai cukup berhasil oleh Austria dalam kehidupan antargama?
J: Bukan cukup berhasil tapi sangat berhasil. Sebagai suatu contoh mereka melihat Indonesia sebagai contoh, di mana Islam demokrasi dan modernitas itu bisa berjalan bersama-sama. Itu contoh yang mereka anggap sebagai contoh yang spektakuler. Itu mereka ingin pelajari juga.

Kedua kerukunan agama `kita` juga menjadi contoh yang baik. Ketiga bagaimana menyuarakan Islam moderat. Islam sebagai "voice of moderation" bisa dikumandangkan di dunia internaisonal. Itu yang dilihat oleh Austria sebagai potensi besar kekuatan yang luar biasa. Di satu sisi kita juga menggunakan isu ini sebagai bagian dari "soft power" kita sehingga dapat membentuk citra Indonesia yang baik.

T: Bagaimana dengan kunjungan Fischer ke Istiqlal?
J: Pada saat mengunjungi Jakarta, Presiden Fischer mengunjungi Katedral. Lalu dengan berjalan ia dan rombongan dari Katedral menuju ke Masjid Istiqlal. Bagi orang Austria, itu pemandangan yang luar biasa, apalagi saat Presiden Fischer jalan diapit oleh Pastor dan Iman Masjid Istiqlal. Bagi orang Austria itu "The best moment" (momen terbaik) untuk foto.

T: Bagaimana dengan pertukaran akademisi?
J: Pertukaran akademisi sudah langsung dilakukan. Belum satu minggu Presiden Fischer tiba dari Jakarta sudah dilakukan. Ini sudah cepat, langsung. Kedatangan akademisi Indonesia ke Austria kemarin, merupakan salah satu wujud dari pernyataan bersama kedua kepala negara. Bagaimana mengikat kedua negara melalui dialog interfaith. Itu yang langsung kita laksanakan sebagai implementasi pernyataan bersama.

T: Program selanjutnya?
J: Ke depan akan ada tindak lanjut yang dari petemuan dialog interfaith di Yogyakarta. Nanti akan dilakukan secara bergiliran. Tiap tahun ada pertukaran pakar lintas peradaban, agama dan budaya.

Sumber data : ANTARA News.

Apakah AI-Quran itu dan Siapakah Muhammad itu?

Apakah AI-Quran itu
dan Siapakah Muhammad itu?


Al-Quran adalah firman Allah sebagai sumber utama untuk setiap keyakinan dan ibadah orang Islam. Hal ini merupakan sebuah peraturan untuk semua subjek yang berhubungan dengan manusia, kebijakan, ajaran, ibadah, jual-beli, hukum, dan lain-lain. Akan tetapi yang paling utama adalah hubungan antara Allah dan makhlukNya. Pada saat yang sama, al-Quran juga memberikan pedoman dan ajaran secara mendetail tentang kemasyarakatan, bergaul atau berperi laku dengan sesama manusia dan sistem ekonomi secara adil.
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muham­mad SAW dalam bahasa Arab. Sehingga banyak terjemahan al-Quran, baik yang diterjemahkan ke daiam bahasa Inggris atau bahasa lain. Tidak ada al-Quran lain atau versi lain al-Quran selain al-Quran itu sendiri. Al-Quran tetap eksis hanya dalam bahasa Arab sejak diturunkan.
Sebagian ahli sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun 570 M di Makkah, Jazirah Arab,. Ayahnya meninggal sebelum beliau lahir dan sebentar kemudian ibunya juga meninggal. Akhirnya beliau diasuh pamannya, salah satu orang yang dihormati di suku Quraisy. Dia diasuh dalam keadaan buta huruf tidak dapat membaca atau menulis dan tetap dengan keadaan demikian sampai meninggal. Begitu beliau tumbuh dewasa, dia terkenal sebagai seorang yang jujur, terpercaya, dermawan, dan tulus hati. Karena dia orang yang dapat dipercaya, dia mendapat julukan al-Amin.
Nabi Muhammad SAW sangat mulia dengan perilaku baik yang selalu dia tunjukkn dan dia sangat dibenci oleh masyarakat yang menyembah berhala sepanjang dekade. Pada waktu berumur empat puluh tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Wahyu itu turun secara berangsur selama 23 tahun dan terkumpul dalam sebuah mushaf yang terkenal dengan nama al-Quran.
Hadis adalah perkataan Nabi Muhammad SAW yang juga dijadikan sumber kedua. Akan tetapi, pernyataan ini tidak dijadikan susunan kata secara langsung dari Allah. Sesegera mungkin nabi Muhammad mulai menyampaikan al-Quran dan mengajarkan kebenaran yang telah Allah turunkan kepadanya, dia dan pengikutnya yang masih sedikit mendapat penyiksaan dari orang-orang kafir. Penganiayaan itu semakin berat sampai tahun 622 M, dimana Allah memerintahkan mereka untuk berhijrah.
Hijrah ini dari kota Makkah ke kota Madinah, sekitar 400 kilometer ke arah utara. Peristiwa hijrah ini lantas dijadikan sebagai pedoman kalender Hijriah.
Setelah beberapa tahun, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya sanggup untuk kembali ke Makkah di mana mereka memaafkan musuh-musuhnya. Sebelum Nabi Muhammad SAW meninggal pada umur 63 tahun, Islam telah menyebar ke seluruh Jazirah Arab. Dan sampai berabad-abad sepeninggalnya, Islam telah menyebar ke Barat sampai ke Spanyol dan ke Timur jauh Cina.
Di antara alasan-alasan mengapa Islam cepat berkembang dan menyebar karena Islam mengajarkan kebenaran dan perdamaian. Islam memiliki keyakinan, mengajarkan, dan merupakan agama tauhid, yaitu yang hanya menyembah satu Tuhan, satu-satunya Tuhan yang patut disembah.
Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan yang memiliki sifat jujur, adil, murah hati, selalu mengasihi, dan pemberani. Dia menghilangkan semua tindak kejahatan dan berusaha menegakkan kebenaran semata-mata demi agama Allah dan mengharap pahala di akhirat nanti. Semua urusan dan perbuatannya dia sandarkan pada Allah.

Sumber : Bukti Kebenaran Al-Qur’an - Abdullah M. Al-Rehaili.