Rabu, 05 September 2012

I'tibar Dalam Kehidupan


Belajar Dari Prinsif Hidup Burung Merpati
Dalam banyak hal, burung Merpati sering dijadikan simbol, baik simbol perdamaian, kesetiaan juga kesucian. Ada pertanyaan; mengapa demikian?. Hal ini lebih dikarenakan burung Merpati memiliki empat sifat dasar yang patut dipelajari dan dicontoh oleh manusia agar menjadi manusia yang berakhlak dan bermoral, menghormati hak dan milik orang lain. Diantaranya adalah:
  1. Menjaga Kesetiaan : Burung Merpati sangat setia kepada pasangannya. Hal ini dibuktikan manakala Merpati betina sudah melakukan perkawinan dengan seekor merpati jantan, dia tidak akan berkenan melakukan perkawinan dengan pejantan yang lain. Merpati betina akan selalu bersama dengan merpati jantan yang telah melakukan perkawinan dengannya.
  2. Saling Bekerjasama : Jika perkawinan yang telah berlangsung membuahkan hasil, merpati betina bertelur dan tiba masa mengeram, maka merpati betina dan jantan secara bergantian akan mengerami telur yang akan menjadi cikal bakal anak-anak mereka. Jika Merpati betina makan, maka Merpati jantan akan menggantikan posisinya untuk mengerami dan menghangatkan telur sebagai benih mereka, itu berlangsung terus hingga telur menetas.
  3. Tidak Suka Kekerasan : Burung Merpati sangat tidak suka kepada kekerasan, apabila di tempat tinggalnya ada sesuatu kekerasan burung merpati akan mengambil tindakan meninggalkan tempat kediamannya.
  4. Bersaing secara sehat : Burung Merpati menyukai persaingan dengan sesama, namun persaingan yang mereka lakukan mengacu kepada kualitas diri masing-masing. Misalnya, ketika terbang mereka selalu bersaing, tetapi tidak saling menjatuhkan. Namun ketika makan, mereka tidak mengusir teman lain yang juga sedang makan.
  5. Menjaga kehormatan dan harga diri: Burung Merpati tidak suka disepelekan, sebab jika disepelekan mereka akan menunjukkan reaksi keras. Seperti ketika tempat mereka dimasuki Merpati lain, pasti akan ada perseteruan. Dan yang menarik, perseteruan itu hanya terjadi di ruang tersebut, tidak berlaku ketika sedang makan atau sedang terbang.
Saudaraku……………….!
Banyak manusia dewasa ini yang mengabaikan nilai-niai moral dalam kehidupannya. Seperti; tidak menjaga kesetian, baik kepada pasangan hidupnya maupun kepada kelompoknya. Mengabaikan semangat tolong menolong, bahkan saat ini manusia mudah ter-propokasi sihingga mudah tercipta permusuhan antar sesama. Bahkan tidak jarang kita perhatikan terjadi persaingan yang berakibat permusuhan, baik dikalangan elit dalam satu wilayah kekuasaan maupun dikalangan masyarakat biasa. Disisi lain, terkadang demi untuk mencapai tujuan hidupnya manusia tidak lagi peduli tehadap kehormatan dan harga dirinya. Sebab itu, agaknya pantaslah kalau kita mengambil i’tibar dari kehidupan burung Merpati yang diciptakan Allah, yang memiliki prinsif hidup seperti yang telah dikemukakan.
Hidup ini memerlukan kesetiaan, saling bekerjasama dan tolong-menolong, bersama-sama memerangi segala bentuk kekerasan, siap bersaing secara sehat, selalu menjaga kehormatan dan harga diri. Prilaku seperti ini hendaknya dapat diterapkan oleh masing-masing individu, terlebih-lebih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.