Belajar
Dari Prinsif Hidup Burung Merpati
Dalam banyak hal, burung Merpati
sering dijadikan simbol, baik simbol perdamaian, kesetiaan juga kesucian. Ada
pertanyaan; mengapa demikian?. Hal ini lebih dikarenakan burung Merpati
memiliki empat sifat dasar yang patut dipelajari dan dicontoh oleh manusia agar
menjadi manusia yang berakhlak dan bermoral, menghormati hak dan milik orang
lain. Diantaranya adalah:
- Menjaga Kesetiaan : Burung Merpati
sangat setia kepada pasangannya. Hal ini dibuktikan manakala Merpati betina sudah
melakukan perkawinan dengan seekor merpati jantan, dia tidak akan berkenan
melakukan perkawinan dengan pejantan yang lain. Merpati betina akan selalu
bersama dengan merpati jantan yang telah melakukan perkawinan dengannya.
- Saling Bekerjasama : Jika perkawinan yang telah berlangsung membuahkan
hasil, merpati betina bertelur dan tiba masa mengeram, maka merpati betina dan
jantan secara bergantian akan mengerami telur yang akan menjadi cikal bakal
anak-anak mereka. Jika Merpati betina makan, maka Merpati jantan akan
menggantikan posisinya untuk mengerami dan menghangatkan telur sebagai benih
mereka, itu berlangsung terus hingga telur menetas.
- Tidak Suka Kekerasan : Burung Merpati
sangat tidak suka kepada kekerasan, apabila di tempat tinggalnya ada sesuatu
kekerasan burung merpati akan mengambil tindakan meninggalkan tempat
kediamannya.
- Bersaing secara sehat : Burung Merpati
menyukai persaingan dengan sesama, namun persaingan yang mereka lakukan mengacu
kepada kualitas diri masing-masing. Misalnya, ketika terbang mereka selalu
bersaing, tetapi tidak saling menjatuhkan. Namun ketika makan, mereka tidak
mengusir teman lain yang juga sedang makan.
- Menjaga kehormatan dan
harga diri: Burung Merpati tidak
suka disepelekan, sebab jika disepelekan mereka akan menunjukkan reaksi keras.
Seperti ketika tempat mereka dimasuki Merpati lain, pasti akan ada perseteruan.
Dan yang menarik, perseteruan itu hanya terjadi di ruang tersebut, tidak
berlaku ketika sedang makan atau sedang terbang.
Saudaraku……………….!
Banyak manusia dewasa ini
yang mengabaikan nilai-niai moral dalam kehidupannya. Seperti; tidak menjaga
kesetian, baik kepada pasangan hidupnya maupun kepada kelompoknya. Mengabaikan
semangat tolong menolong, bahkan saat ini manusia mudah ter-propokasi sihingga
mudah tercipta permusuhan antar sesama. Bahkan tidak jarang kita perhatikan
terjadi persaingan yang berakibat permusuhan, baik dikalangan elit dalam satu
wilayah kekuasaan maupun dikalangan masyarakat biasa. Disisi lain, terkadang
demi untuk mencapai tujuan hidupnya manusia tidak lagi peduli tehadap
kehormatan dan harga dirinya. Sebab itu, agaknya pantaslah kalau kita mengambil
i’tibar dari kehidupan burung Merpati yang diciptakan Allah, yang memiliki
prinsif hidup seperti yang telah dikemukakan.
Hidup ini
memerlukan kesetiaan, saling bekerjasama dan tolong-menolong,
bersama-sama memerangi segala bentuk kekerasan, siap bersaing
secara sehat, selalu menjaga kehormatan dan harga diri. Prilaku seperti
ini hendaknya dapat diterapkan oleh masing-masing individu, terlebih-lebih
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.