Menjadi Manusia yang Baik
Sebagian manusia ada yang selalu berupaya untuk menjadi manusia yang baik dalam hidupnya, yang dimaksud disini adalah baik dalam pandangan Allah dan baik dalam pandangan manusia. Namun sebagian manusia ada yang tidak peduli dengan nilai-nilai kebaikan dalam hidupnya, yang penting baginya bagaimana hidup ini bisa memenuhi segala keinginannya tanpa berpikir apakah yang dia lakukan dalam mencapai keinginannya itu baik atau tidak. Dia lupa bahwa agama mengingatkan, apapun yang dilakukan dalam kehidupan ini, nanti akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.
Dalam upaya menjadi manusia yang baik, Nabi Muhammad memberi tuntunan tentang prilaku yang harus diterapkan dalam kehidupan kita. Tuntunan Nabi Muhammad tersebut termuat dalam sebuah hadits yang sumber pengambilannya dari Abi Hurairah, diriwayatkan oleh imam Ahmad. Maksud hadits tersebut adalah: “ Peliharalah dirimu dari hal-hal yang diharamkan, tentu engkau menjadi manusia yang penuh dengan pengabdian. Ridhalah terhadap apa yang diberikan Allah kepadamu, niscaya engkau menjadi manusia terkaya. Berbuat baiklah kepada tetanggamu, engkau akan menjadi mukmin sejati. Cintailah orang lain sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, tentu engkau menjadi muslim yang baik. Jangan terlalu banyak tertawa, karena banyak tertawa dapat mematikan hati “. ( Syarah Mukhtarul Ahadits-Sayyid Ahmad Al-Hasyimi),
Hadits di atas sangat jelas sekali dan mudah untuk dipahami. Kandungannya memberikan tuntunan kepada kita bagaimana seharusnya kita menyikapi kehidupan ini agar kita termasuk dalam kategori manusia yang baik dalam pandangan Allah dan baik dalam pandangan manusia.
Hadits tersebut mengandung lima poin untuk menjadi manusia yang baik, yaitu:
- Manusia yang mampu menghindarkan diri dari sesuatu yang diharamkan Allah tentu dia adalah seorang yang mempunyai sikap berhati-hati dalam hidupnya. Segala sesuatu yang akan dia lakukan terlebih dahulu dipertimbangkan dengan baik, apakah perbuatan yang akan dia laksanakan itu dilarang atau tidak. Sikap seperti ini akan memelihara seseorang dari perbuatan yang mendatangkan dosa, dan hal yang demikian adalah buah dari keimanan yang ada dalam diri seseorang. Apabila iman sudah terhunjam dalam diri seseorang, tentu dia memiliki motivasi dalam hidupnya untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Manusia yang seperti inilah yang selalu berupaya untuk menyerahkan dirinya secara total kehadapan Allah SWT. Maka jadilah dia menjadi manusia yang penuh dengan pengabdian.
- Dalam pandangan islam orang kaya itu adalah orang yang merasa cukup dari apa yang dia miliki. Dalam kenyataan, banyak orang yang hidupnya bergelimang materi, secara finansial apa yang dia miliki sudah lebih dari cukup, namun masih tetap merasa kurang, tentu orang yang seperti ini tidak pernah merasa kaya. Sebab itu, sabda Rasul yang menyatakan “Ridhalah terhadap apa yang diberikan Allah kepadamu, niscaya engkau menjadi manusia terkaya “, perlu kita jadikan acuan dalam memandang kehidupan di dunia ini. Sebab itu, yang terpenting dalam islam adalah kaya hati. Kalau hati merasa cukup, yang sedikit itu-pun dia rasakan sebagai kekayaan baginya.
- Islam mengatur tatanan hidup dalam bergaul. Dalam pergaulan sehari-hari tetangga adalah orang yang paling dekat dan yang paling tau tentang keadaan kita, sebab itu Nabi Muhammad memerintahkan agar kita tetap berbuat baik kepada tetangga, bahkan melalui hadits Nabi Muhammad di atas dinyatakan, orang yang berbuat baik kepada tetangga adalah indikasi sebagai mukmin yang baik.
- Nabi Muhammad menyatakan muslim sejati itu adalah seorang muslim yang mampu mencintai saudaranya sesama ummat islam seperti dia mencintai dirinya sendiri. Hal yang demikian akan menciptakan persatuan dan kesatuan dikalangan ummat islam. Sebab, untuk sampai kepada satu cita-cita dan tujuan bersama, persatuan dan kesatuan mutlak diperlukan. Oleh sebab itu dalam berbagai kesempatan penulis selalu menyuarakan. Pertama: Ummat islam tidak boleh dipisahkan karena berbeda organisasi keislaman. Kedua: Ummat islam tidak boleh dipisahkan karena berbeda suku dan bangsa. Tentu kita semua sepakat apabila persatuan sudah terbina maka apapun yang di cita-citakan akan mudah terwujud, hal itu sudah dibuktikan oleh sahabat-sahabat Rasul dan para tabi’in sehingga islam mengalami masa keemasan sampai beberapa abad lamanya.
- Rasulullah mengecam ummat islam yang hidupnya banyak tertawa, sebab menurut Rasul banyak tertawa dapat menyebabkan hati menjadi mati, hati yang mati tentu sulit untuk menerima kebenaran. Sebenarnya yang dianjurkan kepada kita adalah, hati selalu dibawa berzikir kepada Allah. Sebab, hati yang selalu berzikir akan senantiasa hidup dan bersinar, dengan demikian hati itu akan mudah menerima kebenaran yang disampaikan. Indikasi manusia yang hatinya telah mati, antara lain: