Kamis, 08 Desember 2011

Menyikapi Peristiwa Gerhana

Pandangan Islam Terhadap Peristiwa Gerhana
Berdasarkan laporan dari Peneliti Obsevarium Boscha, Moedji Raharta, Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada hari Sabtu tanggal 10 Desember 2011. (http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/11/12/08/lvvuhx-astronom-shalat-gerhana-sehabis-isya ).
Dijelaskan bahwa Gerhana Bulan Total tersebut akan terjadi mulai pukul 18.34 WIB, dan dapat disaksikan di seluruh wilayah di Tanah Air.
Dalam pandangan Islam peristiwa Gerhana tidak boleh dikait-kaitkan kepada kejadian sesuatu. Misalnya, karena kematian seseorang, atau akan terjadi begini dan begitu. Hendaknya diyakini bahwa peristiwa Gerhana ( baik Gerhana Bulan maupun Matahari ) tersebut hanya tanda kekuasaan Allah semata, justeru hendaknya dijadikan sebagai peneguh iman. Karena itu bagi seorang muslim melihat peristiwa Gerhana, sejatinya menambah keimanannya kepada Allah SWT, sebab peristiwa gerhana tidak bisa direkayasa oleh manusia. Karena itu Islam mengajarkan kepada ummatnya agar melaksanakan shalat Gerhana manakala terjadi peristiwa Gerhana tersebut.
Dalam berbagai kitab fiqh disebutkan ada istilah untuk pelaksanaan shalat Gerhana. Shalat  Kusuf untuk shalat Gerhana matahari dan shalat khusuf untuk shalat Gerhana bulan.
Shalat sunnat Gerhana dilaksanakan dua raka’at, masing-masing raka’at dengan dua kali membabaca Fatihah dan surat dan dua kali ruku’.
Ringkasnya adalah sebagai berikut: Berniat untuk melaksanakan shalat sunnat Gerhana yang bersamaan dengan Takbiratul Ihram sebagaimana shalat yang biasa kita laksanakan, kemudian membaca do’a iftitah, setelah itu membaca surah al-Fatihah dan membaca surat. Kemudian ruku’, kemudian bangkit dari ruku’ dan pada saat berdiri kembali membaca surat al-Fatihah dan surat. Kemudia ruku’ kembali, setelah itu I’tidal, dan selanjutnya sujud, duduk antara dua sujud, sujud kembali, kemudian bangun dari sujud untuk berdiri melaksanakan raka’at kedua. Pada raka’at yang kedua kita melaksanakan seperti pelaksanaan pada raka’at yang pertama.
Semoga peristiwa Gerhana yang terjadi mampu menjadikan diri kita untuk lebih mempertebal iman kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ