Jumat, 06 Juli 2012

Mimbar Jum'at Hari ini


SELAMAT DATANG BULAN RAMADHAN
(Drs. H. Khairul Akmal Rangkuti)

Tanpa terasa sudah satu tahun berlalu dari bulan Ramadhan tahun 1432 H yang lalu, kini bulan Ramadhan 1433 H akan hadir, dan kehadirannya tentu selalu ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. karena bulan Ramadhan mempunyai makna yang istimewa bagi orang-orang yang beriman. Hal ini disebabkan bulan Ramadhan dijadikan Allah memiliki keistimewaan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.
Berkenaan akan datangnya bulan Ramadhan, seharusnyalah setiap muslim mempersiapkan diri untuk masuk kedalam bulan yang mulia tersebut, dan dengan datangnya bulan Ramadhan, hendaknya setiap pribadi muslim menyikapinya dengan beberapa hal :

Pertama : Menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan hati yang gembira, gembira yang dimaksud adalah bahwa kita seharusnya menunjukkan rasa syukur kepada Allah karena umur yang tersisa Insya Allah akan sampai kepada bulan Ramadhan pada tahun ini, sebab tidak semua orang punya kesempatan untuk sampai kepada bulan Ramadhan tahun ini, karena banyak diantara saudara-saudara kita pada tahun yang lalu masih bersama-sama kita melaksanakan kegiatan ibadah di bulan Ramadhan, namun di tahun ini mereka tidak lagi hadir bersama-sama kita  karena mereka telah dipanggil Allah ke hadiratNya. Sebab itulah kita yang masih hidup di dunia ini pantas bersyukur kapada Allah SWT. karena kita Insya Allah masih diberikan Allah kesempatan umur hingga insya Allah akan sampai kepada bulan Ramadhan pada tahun ini.
Sikap gembira dalam menyambut bulan Ramadhan tersebut yang diwujudkan dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah diharapkan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Mungkin orang yang seperti inilah yang digolongkan oleh Rasul seperti yang tertuang dalam sabdanya, artinya : “ Barang siapa yang  gembira dengan datangnya bulan Ramadhan Allah haramkan tubuhnya masuk kedalam Neraka
Kedua: Menanamkan tekad dihati untuk tidak menyia-nyiakan bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan ini kecuali dengan mengisinya dengan amal yang shalih, dan kesempatan umur yang diberikan Allah hingga kita sampai kepada bulan Ramadhan harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Kekhususan yang ada pada bulan Ramadhan antara lain adanya kewajiban melaksanakan puasa selama satu bulan, di sisi lain adanya anjuran untuk meningkatkan amal ibadah dan mengisi malam-malam bulan Ramadhan tersebut dengan berbagai amal ibadah dan setiap amal ibadah yang dilakukan pada bulan ini pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah.
Kewajiban melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan tersebut didasari dengan firman Allah yang tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat : 183:
يـَا اَيـُّهـَا الَّـذِيْـنَ امَـنُـوْا كـُـتِـبَ عَـلـَيْـكـُمُ الصِّـيَـامُ كـَمَـا كـُتِـبَ عَـلىَ الـَّـذِيْـنَ مِـنْ قـَـبْـلِـكـُمْ لـَعَـلـَّـكـُمْ تـَـتـَّـقـُـوْنَ 
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa “
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan puasa beserta segenap rangkaian ibadah yang ada di dalamnya adalah untuk mendapatkan ampunan Allah agar mendapat gelar Muttaqin.
Kabar yang menggembirakan bagi orang-orang yang beriman adalah hadits nabi Muhammad saw : Artinya : “ Siapa yang puasa pada bulan Ramadhan dengan dasar iman dan ikhlas akan diampunkan Allah dosa-dosanya yang telah lalu”.
Puasa, disamping merupakan kewajiban yang disyari’atkan Allah, disisi lain puasa juga mendatangkan hikmah bagi kehidupan manusia, baik secara individu maupun secara kolektif dalam kehidupan masyarakat. Hikmah-hikmah yang ada dalam pelaksanaan puasa tersebut bila disederhanakan sekurang-kurangnya ada dua dimensi, yaitu dimensi Spritual dan dimensi Sosial .
Dimensi Spritual maksudnya seseorang yang melakukan ibadah puasa akan selalu merasakan betapa dia selalu merasakan dirinya semakin dekat dengan Allah. Apabila seseorang selalu merasakan dirinya dekat dengan Allah berarti dia memiliki daya control yang baik untuk mengatasi segala godaan dalam kehidupannya, akhirnya melalui penghayatan pelaksanaan puasa akan tercipta pribadi-pribadi yang mulia yang memiliki sifat jujur, disiplin dan sifat terpuji lainnya.
Adapun yang dimaksud dengan dimensi sosial adalah, bahwa dengan hikmah pelaksanaan  ibadah puasa seseorang akan dapat merasakan betapa tidak enaknya haus dan lapar yang bagi orang berharta hanya dia rasakan selama satu bulan, tidak demikian halnya bagi fakir-miskin yang hidupnya selalu dalam kekurangan, terkadang makan dan terkadang tidak.
Maka melalui hikmah puasa yang dilaksanakan diharapkan akan timbul sikap solodaritas sosial untuk saling membantu antar sesama, akhirnya akan tercipta rasa kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Bila demikian halnya dapat diambil kesimpulan, walaupun ada kesenjangan sosial  di masyarakat, kecemburuan sosial tidak akan terjadi, karena masyarakat sudah terbentuk dengan pola kehidupan untuk saling membantu dan bekerjasama.
Ketiga: Memiliki target yang akan dicapai pada saat keluar dari bulan Ramadhan. Target tersebut adalah saat nanti keluar dari bulan Ramadhan dia harus mencapai gelar Muttaqin di sisi Allah SWT.
Apabila seorang mukmin memiliki target seperti itu, tentu bulan Ramadhan yang datangnya hanya setahun sekali tidak akan disia-siakan, karena Ramadhan adalah masa untuk melebur dosa-dosa yang telah lalu.
Ungkapan kata berikut ini agaknya perlu untuk kita jadikan renungan:
“Muslim yang berbahagia adalah seorang muslim yang apabila datang bulan Ramadhan, saat keluar dari bulan Ramadhan dosa-dosanya sudah diampunkan Allah. Muslim yang malang adalah seorang  muslim yang apabila datang bulan Ramadhan, keluar dia dari bulan Ramadhan namun dosa-dosanya belum diampunkan Allah”.
Semoga kita tergolong dalam kelompok orang-orang yang mendapat ampunan dari Allah Swt.

Kepada Ummat Islam, khususnya teman-teman di FB saya ucapkan:
SELAMAT MEMASUKI BULAN SUCI RAMADHAN 1433 H. SEMOGA KITA MAMPU MENGISINYA DENGAN AMAL IBADAH YANG MENGHANTARKAN KITA KEPADA AMPUNAN ALLAH”.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ
***