Jumat, 11 Mei 2012

Penyakit Rohani

Hindari Penyakit Rohani
Manusia diciptakan Allah terdiri dari unsur jasmani dan unsur rohani. Kedua unsur ini bisa mengalami sakit, yang dikenal dengan penyakit jasmani dan penyakit rohani. Sayang, manusia umumnya lebih pokus menghadapi penyakit jasmani daripada penyakit rohani. Segala upaya untuk sembuh dari penyakit jasmanipun dilakukan, tidak peduli berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan kesembuhan. Tapi banyak manusia yang tidak menyadari bahwa ia sedang ditimpa penyakit yang sangat berbahaya, bahkan sangat ia nikmati. Penyakit tersebut adalah penyakit rohani. Penyakit fisik dampaknya hanya pada orang yang bersangkutan, tapi penyakit rohani yang menimpa seseorang dapat berdampak luas, baik terhadap masyarakat luas, maupun lingkungan alam.
Penyakit rohani antara lain adalah:
1. Rakus. Rakus ini meliputi rakus terhadap kekuasaan/kedudukan dan rakus terhadap harta. Orang yang rakus terhadap kekuasaan, biasanya rela melakukan apa saja demi untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan tersebut. Orang yang rakus terhadap harta biasanya tidak akan pernah merasa cukup dengan apa yang sudah ia miliki. Sikap rakus ini akan menggiring manusia untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji. Misalnya, melakukan korupsi, mengeksploitasi sumber daya alam secara tidak terkendali tanpa adanya tanggung jawab moral, yang berujung pada hancurnya sumber daya alam dan lingkungan yang pada akhirnya akan menyengsarakan masyarakat.
2. Kemewahan. Orang yang dihinggapi penyakit ini merasa status sosialnya akan terangkat apabila dapat mempertontonkan kemewahan yang dimilikinya. Biasanya orang seperti ini kurang peka terhadap penderitaan masyarakat sekitarnya. Bahkan ada yang mengisolasi diri dari masyarakat sekitarnya dengan memagar rumah mewahnya dengat tembok yang tinggi sehingga orang lain tidak bisa berkomunikasi dengannya. Maka sikap merendahkan orang lainpun merupakan kebiasaannya sebab ia merasa tidak selevel dengan orang lain tersebut.
3. Dengki (hasad). Penyakit ini ditandai dengan merasa dia tidak senang terhadap kesuksesan orang lain. Dirinya selalu dirasuki pikiran negatif. Orang seperti ini bisa diumpamakan seperti kayu yang dimakan bubuk, dari luar kelihatannya utuh, tapi di dalam keropos. Sering berusaha melakukan cara-cara yang tidak terpuji untuk membuat orang lain celaka, misalnya menciptakan fitnah, menjadi provokator. Dia bahagia kalau orang menderita, sebaliknya dia sangat kecewa kalau orang yang dibencinya mendapatkan kesenangan atau kesuksesan. Sering pula terjadi pengkhianatan terhadap orang yang mengangkat dan memperbaiki nasibnya. Setelah memiliki kedudukan, maka dalam perjalanan waktu ia berusaha untuk menghancurkan orang yang telah berjasa memperbaiki nasibnya.
4. Riya. Jenis penyakit ini adalah penyakit yang diderita seseorang yang selalu ingin dipuji, ingin dilihat orang dalam beramal. Tidak ada keikhlasan dalam beribadah dan beramal.
5. Kikir. Seseorang yang dihinggapi penyakit ini sangat susah mengeluarkan hartanya untuk tujuan amal. Dia selalu berpikir bahwa dengan membelanjakan harta untuk tujuan amal akan mengurangi hartanya. Padahal dalam syari’at islam diajarkan bahwa pada harta yang kita miliki terdapat hak orang lain, itu artinya kita menzalimi orang fakir-miskin ketika kita tidak memberikan haknya.
6. Sombong. Orang yang dihinggapi penyakit ini selalu memandang rendah terhadap orang lain, dia merasa dirinyalah yang paling hebat. Banyak faktor yang menyebabkan orang menjadi sombong, bisa karena kedudukan dan posisi jabatan, bisa karena dia merasa lebih pintar dari orang lain, lebih kaya dan lain sebagainya.
7. Munafik. Manusia yang munafik hidupnya dipenuhi sifat penuh kepura-puraan. Kalau bicara penuh dengan kedustaan, bila berjanji selalu mengingkari, bila menerima amanah selalu dia khianati. Itu ciri-ciri munafik yang disebut rasul. Orang munafik ini sangat berbahaya, karena ibarat ungkapan yang selalu dikemukakan, orang munafik seperti musuh dalam selimut, menggunting dalam lipatan, pagar makan tanaman, ular berkepala dua. Memuji saat didepan kita tapi mencaci saat dibelakang kita. Orang munafik sanggup melakukan segala macam pengkhianatan dan dusta demi untuk mendapatkan keuntungan buat dirinya atau kelompoknya.
Penyakit-penyakit rohani tersebut akan membawa dampak yang tidak baik terhadap kehidupan masyarakat, bahkan bisa berdampak sangat merusak, baik terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. Tapi sayangnya orang yang dihinggapi penyakit ini banyak yang tidak merasa sakit, justru banyak yang merasa bangga terhadap penyakit tersebut, bahkan dia menikmati penyakit rohani yang bersarang di dalam dirinya.
Semoga kita terhindar dari segala macam penyakit Rohani.