Selasa, 21 Juni 2011

Memenuhi Panggilan Allah

Memenuhi Panggilan Allah
Dalam ajaran islam banyak seruan atau panggilan Allah untuk dilaksanakan oleh manusia, diantaranya adalah:
  1. Panggilan shalat. Panggilan shalat ini ditandai dengan berkumandangnya seruan azan untuk shalat lima waktu dalam sehari semalam. Seruan ini terus berkumandang diseluruh sentro bumi ini, dan berlangsung secara terus menerus, susul menyusul dari satu daerah ke daerah lainnya, dan dari belahan bumi yang satu dengan belahan bumi yang lain. Dengan demikian kumandang azan ini tidak ada putus-putusnya selama 24 jam. Kalimat Allahu akbar mengandung makna panggilan kepada orang beriman yang sedang sibuk dengan aktivitasnya dalam urusan dunia, agar berhenti sesaat memenuhi panggilan Allah tersebut untuk beribadah kepadanya demi meraih kepentingan akhirat. Karena itu wajarlah kalau panggilan shalat ini disahuti dengan ucapan Allahu Akbar, dan kalimat itu diucapkan pada saat seseorang melaksanakan Takbirotul Ihram dalam shalatnya.
  2. Panggilan Haji. Menyangkut panggilan haji ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj;27: “وأذن في الناس بالحج يأتوك رجالا وعلى كل ضامر يأتين من كل فج عميق “. Artinya:   Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”. Karena itu wajarlah kalau panggilan haji ini disahuti oleh orang-orang yang menunaikan haji dengan ucapan:لـَبـَّـيـْـكَ الـلـّــهُــمَّ  لـَبـَّـيـْـكَ‘ لـَبـَّـيـْـكَ لاَ شـَـِريْـكَ لـَكَ لـَبـَّـيـْـكَ‘ اِنَّ الـْـحَـمْـدَ وَالـنـِّـعْـمَـة َ لـَكَ وَالـْـمُـلـْـكَ لاَ شـَـِريْـكَ لـَكَ “. "Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi penggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanyalah milik-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu." 
  3. Panggilan kematian. Panggilan kematian ini mutlak adanya, semua manusia pasti mengetahuinya, sebab manusia sepenuhnya menyadari bahwa setiap makhluk hidup di dunia ini pasti akan mengalami kematian. Berkenaan hal ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imran;185: “ …….. كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ “. Artinya: “ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati………………. “.
Dari ketiga panggilan Allah tersebut, panggilan kematianlah yang tidak ada alasan bagi manusia untuk menunda-nundanya. Kalau panggilan shalat, masih banyak manusia yang menunda-nundanya dengan berbagai alasan. Demikian juga dengan panggilan haji, masih banyak manusia yang sebenarnya sudah mampu untuk melaksanakannya, namun masih menunda-nunda untuk menunaikannya. Tidak demikian halnya dengan panggilan kematian, tak satu-pun manusia yang dapat menundanya walaupun dia sudah berusaha semaksimalmungkin agar kematian itu ditunda sejenak. Sebab Allah sudah mengingatkan manusia melalui firmannya dalam Al-Qur’an surat  Al-A’raf; 34:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya: “ Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya ”.
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً إِذَا جَاء أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “. ( Q.S. Al-Munafiqun: 11 ).
Untuk itu, mari kita laksanakan panggilan Allah, seperti panggilan shalat, panggilan haji dan panggilan-panggilan lainnya, sebelum datang panggilan Allah yang apabila saatnya sudah tiba tidak dapat ditawar-tawar lagi, itulah panggilan kematian yang semua orang pasti akan mengalaminya.
Ketahuilah, orang bijak mengatakan:
Bukanlah kematian itu yang perlu kita takutkan, tapi sedikitnya amal yang perlu kita risaukan