Sejarah Baru Telah Tercipta; Amra Babic, Wali Kota
Berjilbab Pertama Di Eropa
SEJARAH baru telah tercipta. Untuk pertama
kalinya seorang wanita Muslimah Bosnia, Amra Babic, terpilih sebagai walikota
kota Visoko, di Bosnia tengah. Babic terpilih sebagai walikota pertama yang
mengenakan jilbab di negara Eropa.
“Ini adalah kemenangan bagi muslim,” kata Babic
kepada Springfield News-Leader, Senin (29/10). Ekonom berusia 43
tahin ini seorang auditor bank dan menjabat sebagai menteri keuangan daerah
sebelum terpilih sebagai walikota.
Ia memutuskan untuk mengenakan jilbab setelah
suaminya terbunuh saat perang Bosnia dengan Serbia.
Bagi Babic, agama dan kerja keras telah membayar
semuanya atas kematian suaminya, dan ia pun kini tengah membesarkan tiga anak
laki-laki nya dan terus bekerja.
Karena jilbabnya, ia melihat kemenangan pemilu
yang telah diraihnya itu sebagai bukti bahwa ketaatan kepada tradisi Islam
sesuai dengan nilai-nilai demokrasi Barat.
“Saya Timur dan saya Barat,” kata dia. Saya
bangga menjadi seorang Muslim dan menjadi orang Eropa. Saya berasal dari negara
tempat agama dan budaya hidup berdampingan satu sama lain.”
Bosnia diketahui sebuah negara kecil di
Semenanjung Balkan, adalah rumah bagi tiga etnis: Bosnia –mayoritas Muslim,
Serbia, dan Kroasia. Dari hampir 4 juta penduduk Bosnia dan Herzegovina itu,
sekitar 40 persen adalah Muslim, 31 persen Kristen Ortodoks, dan 10 persen
Katolik.
Bosnia terpuruk akibat perang saudara tahun 1992
yang menewaskan jutaan orang dan 200.000 mengungsi, ketika pasukan Serbia meluncurkan
kampanye pembersihan etnis terhadap Muslim Bosnia.
Selama perang 43 bulan, yang diklaim menewaskan
sekitar 200.000 jiwa, hampir dua juta orang meninggalkan rumah mereka, setengah
juta dari mereka masih terdaftar sebagai pengungsi.
Dalam bulan-bulan terakhir perang tiga tahun,
pasukan Serbia, yang dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic, menyerbu Srebrenica,
membunuh sekitar 8.000 pria Muslim dan anak laki-laki. [nr/islampos/onislam]
http://islampos.com/sejarah-baru-telah-tercipta-amra-babic-wali-kota-berjilbab-pertama-di-eropa/