Rabu, 25 Mei 2011

Tiga Kunci Sukses Nabi Yusuf Dalam Menghadapi Godaan

Tiga Kunci Sukses Nabi Yusuf
Dalam Menghadapi Godaan

Kisah Nabi Yusuf sangat popular dikalangan masyarakat islam, dicelah-celah kisah yang ada dalam kehidupan Nabi Yusuf a, bahwa beliau digoda untuk berbuat mesum/zina oleh seorang wanita. Wanita itu adalah Zulaikha, dia wanita yang sangat jelita, juga merupakan istri pembesar Negara di Mesir pada masa itu, sedangkan Yusuf adalah anak angkat dari Zulaikha dan suaminya.
Nabi Yusuf adalah pemuda yang sangat tampan, setiap wanita yang melihatnya tidak ada yang tidak terpesona dengan ketampanannya, termasuk Zulaikha sebagai ibu angkatnya sangat tergila-gila dengan ketampanan Yusuf. Di sisi lain, sebenarnya secara manusiawi Yusuf pun suka kepada Zulaikha, hanya bedanya Yusuf mampu mengendalikan diri dikarenakan keimanannya kepada Allah. Hal ini diketahui melalui firman Allah dalam Al-Qur’an :
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلا أَن رَّأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاء إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ “.
Artinya: “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih “.( Q. S. Yusuf: 24).
Nabi Yusuf Selamat Dari Godaan.
Rasa cinta Zulaikha kepada Yusuf memang tidak mampu lagi dia bendung, suatu hari Zulakha berupaya untuk mengajak Yusuf berbuat mesum/zina, pintu-pintu rumah dia kunci, setelah itu dia mulai menggoda dan mengajak Yusuf melakukan perbuatan zina. Hal ini tertuang dalam firman Allah dalam Al-Qur’an seprti dibawah ini:
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Artinya: “ Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah kesini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung “.(Q.S. Yusuf: 23).
Dari farman Allah di atas dapat diketahui bahwa ada tiga faktor yang menjadikan Nabi Yusuf selamat dari rayuan Zulaikha. Tiga faktor yang dimaksud adalah:
  1. Nabi Yusuf menyadari bahwa perbuatan zina adalah perbuatan yang dimurkai Allah, dan Yusuf takut akan murka Allah dari akibat melakukan perbuatan tersebut, maka dia katakan kepada Zulaikha “ مَعَاذَ اللّهِ “ (Aku berlindung kepada Allah).
  2. Nabi Yusuf sadar bahwa dia adalah seorang budak yang dimuliakan oleh majikannya, bahkan dijadikan sebagai anak angkat. Oleh sebab itu, Yusuf menyadari bahwa sangat tidak berbudi apabila majikannya yang sedemikian baik kepadanya akan dia khianati. Dalam hal ini Nabi Yusuf mengatakan “ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ “ (sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik “.
  3. Nabi Yusuf menyadari pula bahwa melakukan zina adalah perbuatan zalim yang tidak akan membawa keberuntungan. Hal ini terungkap lewat pernyataan Yusuf melalui firman Allah di atas, yaitu “ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ “ (Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung).
Dari uraian di atas dapat di simpulkan antara lain:
  1. Hawa nafsu yang tidak terkendali akan menggiring manusia kepada perbuatan yang tercela dan dapat menjadikan seseorang lupa akan status dirinya.
  2. Berlindung kepada Allah dari godaan yang dihadapi adalah senjata yang ampuh untuk terhindar dari segala macam godaan.
  3. Berkhianat kepada seseorang adalah perbuatan tercela, terlebih kepada orang yang sudah berbuat baik kepada kita.
  4. Melakukan zina adalah perbuatan zalim yang akan menjadikan pelakunya mendapat kemurkaan Allah, dan orang yang dimurkai Allah tidak akan mendapat keberuntungan, terutama diakhirat kelak.
Saudaraku........................................!
Mari kita jadikan kisah Nabi Yusuf ini sebagai I’tibar dalam kehidupan kita. Semoga kita mampu mengendalikan diri dari segala bentuk cobaan dan godaan.