Sabtu, 14 Juli 2012

Marhaba Ya Ramadhan


Berbenah Diri Menyambut Bulan Ramadhan
Beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan dan akan menjalankan ibadah puasa. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang kehadirannya selalu ditunggu-tunggu ummat Islam. Beberapa hari lagi, kalimat “Marhaba ya Ramadhan”/Selamat datang bulan Ramadhan, patut kita kumandangkan, sebab  Rasul melakukan hal itu ketika datang bulan Ramadhan. Namun, kalimat “Marhaba ya Ramadhan” yang kita ucapkan hendaknya tidak sekedar ucapan di bibir saja, namun seharusnya tertanam semangat di hati untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah agar dapat mengisi bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah kepadaNya.
Sepatutnya kita sambut bulan yang penuh barokah itu dengan berbenah diri. Perbuatan-perbuatan tercela, tidak terpuji, kebohongan, kemalasan kecongkakan dan perbuatan-perbuatan negatif yang (mungkin) pernah kita lakukan sebelumnya harus segera ditinggalkan. Kita sambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan jernih. Berbenah diri untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh dan melaksanakan berbagai ibadah sunnah pada malam harinya.
Puasa Ramadhan yang diwajibkan Allah untuk orang-orang beriman berbeda dengan ibadah yang lain, sebab ibadah puasa adalah ibadah “rahasia”. Artinya, hanya Allah dan orang yang berpuasa itu sendiri yang mengetahui apakah ia benar-benar puasa atau tidak.
Bulan Ramadhan memiliki nama yang banyak, diantaranya:
  1. Syahrus Shiyam (bulan melaksanakan kewajiban puasa). Perintah puasa tidak hanya disyari’atkan Allah kepada kita ummat Nabi Muhammad, tetapi kepada ummat sebelum kita juga diwajibkan berpuasa. Sebab puasa banyak mengandung hikmah, terutama dalam pembentukan kepribadian yang baik bagi kehidupan kita.
  2. Syahrul Ibadah (Bulan meningkatkan ibadah). Hendaknya kita maknai bulan Ramadhan ini dengan semangat pengamalan ibadah yang baik dan sempurna. 
  3. Syahrul Fath (bulan kemenangan). Harus kita maknai dengan memenangkan kebaikan atas segala keburukan. 
  4. Syahrul Huda (bulan petunjuk). Dalam hal ini hendaknya kita implementasikan dengan semangat melaksanakan Amar makruf - Nahi munkar. 
  5. Syahrus Salam (bulan keselamatan). Seyogianya kita maknai pula dengan menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan keselamatan. 
  6. Syahrul Jihad (bulan perjuangan). Kita realisasikan dengan perjuangan menentang kedzaliman dan ketidakadilan di bumi ini. 
  7. Syahrul Maghfirah (bulan ampunan ). Di bulan Ramadhan perbanyaklah istighfar untuk memohon ampunan Allah. Jangan lewatkan walau satu malam dari malam-malam bulan Ramadhan kecuali memperbanyak permohonan ampun kepada Allah, karena Allah maha pengampun dan membuka selebar-lebarnya pintu keampunan di bulan Ramadhan. Di sisi lain pada bulan Ramadhan tebarkanlah kemaafan kepada orang lain, sebab Allah suka kepada orang yang memberi ma’af. 
  8. Syahrus Shabri (bulan sabar). Lewat hikmah puasa diharapkan diri kita terlatih untuk menjadi orang-orang yang sabar. 
  9. Syahrul Qur’an ( bulan pertama kali diturunkan Al-Qur’an). Pada bulan Ramadhan hendaknya kita bertambah giat untuk mendalami isi kandungan Al-Qur’an. Bila selama ini mungkin kita baru sebatas membaca Al-Qur’an, untuk Ramadhan tahun ini hendaknya ditingkatkan kepada upaya pemahaman isi kandungan Al-Qur’an dan sekaligus mengamalkannya.
Semoga dengan mempersiapkan diri dalam memasuki bulan Ramadhan secara baik dan merencanakan aktivitas dan ibadah-ibadah dengan ikhlas, serta berniat “Libtighoi Mardhotillah” (mengharapkan keridhaan Allah), kita dapat memanfa’atkan keistimewaan yang ada di bulan Ramadhan dan pada saat keluar nantinya dari bulan Ramadhan diharapkan kita menjadi orang-orang yang mendapat gelar Muttaqin di sisi Allah.
Akhirnya saya ucapkan: “Selamat Memasuki bulan Ramadhan Tahun 1433 H”. Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ