Orang Yang Buta Matanya Di Akhirat.
Sangat banyak peringatan Allah bagi manusia agar tidak tertipu dengan kehidupan dunia, sebab kehidupan di dunia ini sifatnya hanya sementara. Karena itu Allah mengingatkan agar manusia menempuh kehidupan sesuai dengan syari’at yang diturunkanNya. Untuk itu Allah berjanji terhadap orang-orang yang menjalankan syari’atNya akan diberikan kehidupan yang baik di akhirat kelak, yaitu dalam bentuk kesenangan di dalam syurga dengan segenap pasilitas yang menyenangkan hati. Sebaliknya, bagi orang-orang yang mengingkari syari’at Allah, di akhirat kelak mereka akan mendapat siksa yang sangat berat.
Peringatan Allah kepada manusia supaya behati-hati dalam menjalankan kehidupan di dunia ini, bertujuan agar tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk protes terhadap Allah atas apa yang menimpa mereka di akhirat kelak. Andaipun ada yang memprotes atas ketentuan Allah atas kesengsaraan mereka di akhirat kelak, Allah akan mengembalikan protes mereka itu kepada diri mereka sendiri, sehingga argumentasi apapun yang mereka kemukakan tidak akan berlaku dihadapan Allah.
Diantara peristiwa yang akan terjadi di hari kiamat kelak adalah, bahwa ada sekelompok manusia yang mengajukan protes dihadapan Allah tentang keberadaan mereka yang dibangkitkan dalam keadaan buta. Hal ini tertuang dalam firman Allah dalam surat Thoha: 124.
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya : “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".(Q.S. Thoha:124).
Ayat di atas adalah merupakan peringatan Allah terhadap orang yang tidak peduli akan peringatan Allah. Dampak berpalingnya manusia dari peringatan Allah, dia akan mengalami kehidupan yang sempit, bahkan pada hari kiamat kelak mereka akan dikumpulkan Allah dalam kelompok orang-orang yang buta.
Pada saat mereka dibangkitkan dalam keadaan buta, dan mereka dikumpulkan dalam kelompok orang yang sama-sama buta, maka masing-masing mereka bertanya kepada Allah dalam bentuk protes.
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنتُ بَصِيراً
Artinya : “Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?".(Q.S. Thoha:125).
Terhadap pertanyaan mereka tersebut dengan mudah Allah menjawab:
قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنسَى
Artinya : “Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".(Q.S. Thoha:126).
Dengan kata lain, seolah-olah Allah mengatakan: Kalau di dunia dahulu kamu melapakan Aku, maka hari ini Aku pula yang melupakan kamu.
Dalam lanjutan ayat di atas Allah menyatakan bahwa, Allah menjadikan mereka buta dan melupakan mereka di akhirat adalah merupakan balasan dan siksa bagi mereka terhadap kelalaian mereka dahulu ( di dunia ). Bahkan sebenarnya Allah sudah mengingatkan bahwa azab di akhirat itu sangat berat dan berkekalan. Allah berfirman:
وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِن بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ الاخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى
Artinya : “Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (Q.S. Thoha:127).
Betapa menyedihkan hidup diakhirat kelak, manakala kita termasuk orang-orang yang dilupakan atau tidak dipedulikan Allah. Karena itu mari kita perhatikan peringatan-peringatan Allah agar kita tidak melanggar ketentuan yang ada dalam syari’at Allah SWT. Dan kita mohon perlindungan kepada Allah agar kelak di akhirat kita tidak termasuk orang-orang yang dilupakan oleh Allah.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ