Senin, 28 Januari 2013

Berbenah Menghadapi MTQ

MTQ DAN PENOMENANYA

Musabaqah Tilawatil Qur’an di Indonesia sudah merupakan tugas Nasional untuk dilaksanakan. Untuk tingkat Nasional dan tingkat Propinsi Sumatera Utara secara rutin dilaksanakan dua tahun sekali. Untuk tingkat Kabupaten/Kota (khususnya Kota Medan) dilaksanan setiap tahun.
Pelaksanaan MTQ tahun 2013 untuk tingkat Kota Medan direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Maret 2013. Karenanya, masing-masing Kecamatan sudah berbenah diri untuk melaksanakan MTQ ditingkat Kecamatan masing-masing.

Penomena yang selalu muncul setiap kali akan dilaksanakan MTQ diantaranya adalah masalah minimnya calon peserta yang akan di rekrut. Selalu dirasakan kurangnya peserta yang dapat dihandalkan untuk dijadikan utusan mewakili Kecamatan atau Daerah terkait. Salah satu sebabnya adalah dikarenakan kurangnya pembinaan di masing-masing Kecamatan atau Daerah.

Untuk Daerah Medan misalnya hanya ada beberapa Majelis Pembinaan Tilawah Al-Qur’an yang secara rutin melakukan pembinaan, seperti WASIQOH (Wadah Silaturrahmi Qori-Qori’ah Sumatera Utara), BAPQAH SIKA dan beberapa Majlis Pembinaan Tilawah Al-Qur’an lainnya.

Disisi lain, penyebabnya adalah kurangnya perhatian dari pihak pemerintahan terkait terhadap pembinaan Tilawah Al-Qur’an ini.  Dan yang sangat disayangkan, banyak Qori’Qori’ah yang tidak memiliki kader atau murid sebagai penerus untuk mengembangkan ilmu-ilmu Al-Qur’an khususnya dalam bidang Tilawah. Andaikan masing-masing Qori-Qori’ah memiliki 5 orang murid saja setiap tahunnya (Khususnya dibidang Tilawah) tentu tidak sulit mencari peserta setiap kali MTQ akan dilaksanakan. Demikian pula mereka-mereka yang memiliki spesipikasi keilmuan pada cabang yang lain, sejatinya memiliki murid-murid yang dapat menjadi penerus dalam keilmuan tersebut.

Melalui tulisan ini Penulis mengajak kepada Qori’-Qori’ah dan rekan-rekan lain yang aktiv melaksanaan pembinaan sesuai dengan keilmuannya masing-masing agar tetap melakukan pembinaan dan menargetkan minimal 5 orang murid dalam setahun seperti ungkapan di atas.

Namun perlu disadari bahwa pembinaan yang dilakukan hendaknya tidak hanya sekedar beroreantasi kepada meraih keberhasilan dalam MTQ, tapi hendaknya beroreantasi kepada pengembangan ilmu-ilmu Al-Qur’an itu sendiri, sehingga Al-Qur’an benar-benar melekat dihati ummat. Andaipun ada diantara murid-murid kita yang berhasil dalam MTQ, hal itu hendaknya dipandang sebagai berkah yang diberikan Allah karena sudah mempelajari kitabNya, apalagi mengamalkannya. Dan kita sebagai tenaga didik semoga menjadi amal jariyah bagi kita di sisi Allah.

Untuk itu, Penulis sangat meng-apresiasi sepenuhnya terhadap sudara-saudaraku yang tak kenal lelah dalam membina Qori’-Qori’ah di Sumatera Utara, diantaranya:
  1. Ustadz H. Lagut Sutan Pulungan (Mak Lagut) yang aktiv melakukan pembinaan di Majlis BAPQAH SIKA yang beliau sendiri sebagai pendirinya. 
  2. Pengurus WASIQOH (Wadah Silaturrahmi Qori-Qori’ah Sumatera Utara), saat ini ketuanya adalah Al-Ustadz Muhammad Yusriza S.Pd.I, dan Penulis sendiri sebagai pendiri dan pembinanya. 
  3. Ustadz H. Mahyudin S.Pd. yang mendirikan POPTIQ (Pondok Pembinaan Tilawatil Qur’an) dan POPTIQ ini berada dalam naungan WASIQOH
  4. Ustadz Muhammad Ridwan At-Tauris S.Pd.I yang melakukan pembinaan di Majelis Tilawah Al-Qur’an Al-Fikri. Dan majelis Al-Fikri ini juga berada dalam naungan WASIQOH
  5. Ustadz H. Irham Taufik S.Ag bersama Ustadz Suharso, yang melakukan pembinaan dalam wadah Lembaga Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (LPIQ). 
  6. Ustadz Ahmad Muhajir yang melakukan pembinaan di Al-Muhajirin. 
  7. Ustadz Sarifuddin TL, yang melakukan pembinaan di wadah BITIQ SOMAN
  8. Ustadz H. Tuah Sirait S.Ag, yang aktif mengajar Al-Qur’an di TVRI Medan. 
  9. Rekan-rekan lain yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Semoga kita menjadi mulia disisi Allah dengan berkah belajar dan mengajarkan Al-Qur’an.

Rasul bersabda:
خـَيْـرُ كـُمْ مَـنْ تـَعَـلـَّمَ ا لـْـقـُرْ آ نَ وَعَـلـَّـمَــهُ ﴿  رَوَاهُ الـْـبُــخـَـارِي 
Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan orang yang mengajarkannya ”. (Hadits Riwayat Al-Bukhori).