Senin, 25 April 2011

Indikasi Orang-Orang Yang Memakmurkan Masjid


Indikasi Orang-Orang Yang Memakmurkan Masjid
Drs. H. Khairul Akmal Rangkuti
Firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 18:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللّهِ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللّهَ فَعَسَى أُوْلَـئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Artinya: “Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dari firman Allah di atas dapat dipahami bahwa ada lima indikasi orang-orang yang memakmurkan Masjid.
Pertama: Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah. Orang yang beriman kepada Allah hatinya selalu terkait untuk senantiasa mengingat Allah, salah satu upaya untuk mengingat Allah adalah mendirikan shalat. Mendirikan shalat sangat dianjurkan untuk berjama’ah dan pelaksanaan shalat berjama’ah yang paling afdhal (terutama untuk kaum laki-laki ) adalah di Masjid. Oleh karena itu wajarlah kalau orang-orang yang beriman kepada Allah selalu berupaya untuk memakmurkan Masjid, sebab di Masjid banyak terdapat kebaikan.
Kedua: Orang-orang yang hidupnya selalu beroriantasi kepada kehidupa akhirat, sebab melalui imannya kepada Allah dia percaya akan adanya kehidupan akhirat. Oleh sebab itu dia senantiasa mempersiapkan diri untuk kebahagiaannya di akhirat kelak, dan tidak menyia-nyiakan hidupnya untuk kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfa’at, apalagi merugikannya di akhirat kelak.
Ketiga: Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat. Orang yang beriman selalu menyadari bahwa ibadah shalat adalah merupakan ibadah yang utama. Dalam sebuah hadits dinyatakan, ibadah yang pertamasekali dihisab/dihitung oleh Allah SWT adalah ibadah shalat. Apabila ibadah shalatnya baik maka ibadah yang lain ikut menjadi baik, dan apabila ibadah shalatnya tidak baik maka ibadah yang lainpun dipandang tidak baik. Demikian pemahaman dari hadits Nabi Muhammad SAW.
Keempat: Mereka adalah orang-orang yang mau mengeluarkan zakat. Orang yang beriman sesungguhnya menyadari bahwa sebagian rezki yang diberikan Allah disana ada hak-hak orang lain. Oleh sebab itu, setiap kali dia  memperoleh rezki, dia ingin berbagi rasa dengan orang lain. Maka dia keluarkan zakatnya, atau andaipun harta yang dia dapatkan tidak sampai kepada kewajiban untuk dizakati, setidaknya dia keluarkan sebagai sedekah sunnah untuk berbagi rasa dengan orang lain.
Kelima: Mereka adalah orang-orang yang hanya takut kepada Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah, percaya kepada adanya kehidupan akhirat, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat tentu tidak ada yang mereka takutkan dalam hidupnya kecuali hanya takut kepada Allah. Sebab itu, dia senantiasa berupaya untuk membina jati diri yang sesungguhnya agar ia menjadi orang-orang yang bertakwa di sisi Allah SWT. Untuk itu hidupnya selalu diwarnai dengan sikap tunduk dan patuh kepada segenap hukum-hukum Allah dengan prinsip, siap melaksanakan perintah Allah, dan siap meninggalkan segala yang dilarangNya.
Semoga lima indikasi yang telah dikemukakan di atas dapat melekat dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan demikian kita berharap bahwa kita termasuk orang-orang yang dapat memakmurkan Masjid, dan dengan memakmurkan Masjid kita juga berharap Allah akan memberikan ridhaNya kepada kita. Dengan memiliki indikasi tersebut kita juga berharap Allah akan senantiasa memberikan hidayahNya kepada kita.