Rabu, 09 November 2011

Mau'izhah

Kisah Propesor Dengan Pengayuh Perahu

Suatu hari seorang Profesor ingin menyeberang sungai dengan sebuah perahu yang dikayuh oleh yang empunya perahu. Saat perahu mulai bergerak, sang Profesor bertanya kepada pengayuh perahu: “Kau pandai menulis dan membaca?“Tidak. Saya buta huruf.” Jawab si pengayuh.

Propesor berkata: “Kalau begitu, sudah hilang setengah dari nilai kehidupanmu. Sebab orang yang tidak pandai menulis dan membaca seolah-olah hilang daripadanya setengh dari hidupnya.”

Tidak lama berselang, Profesor kembali bertanya: “Kamu ada memiliki uang tabungan?
“Tidak, jawab si pengayuh. Bagaimana saya mau menabung? Sebab pendapatan saya hanya cukup untuk makan.  

Propesor berkata: “Kalau begitu, hilang lagi setengah daripada kehidupanmu. Mana mungkin orang yang tidak punya uang punya masa depan yang cerah…! Kalau begitu tentu hari tuamu akan suram”.  

Perahu terus bergerak. Namun……….., saat perahu berada di tengah-tengah sungai, tiba-tiba perahu bocor, air masuk dengan banyaknya dan perahupun akan tenggelam.

Dalam keadaan demikian, pengayuh perahu bertanya kepada Profesor: “Tuan, apakah tuan pandai berenang?”. “Saya tidak pandai berenang, bagaimana ini? Jawab Propesor dalam keadaan panik”.

Pengayuh perahu berkata: “Kalau begitu, tuan akan kehilangan seluruh hidup tuan!”

Pengayuh perahu melompat dan berenang menuju tepian sungai, sementara sang Propesor tenggelam dibawa arus air sungai yang deras.

Saudaraku…………!

Apa yang dapat kita petik dari cerita ini ?

Allah tidak menciptakan manusia itu bodoh, sebaliknya Allah mencipta manusia dengan kemampuan, bakat dan talenta yang berbeda. Sebab itu, sejatinya manusia mengetahui bakat dan kemampuannya untuk dikembangkan agar meraih sukses dimasa depannya.

Jangan merasa hina atas kekurangan yang ada. Sebaliknya, jangan merasa sombong atas kelebihan yang dimiliki. Motivasilah diri Anda sendiri bahwa andapun bisa sukses manakala Anda bersungguh-sungguh. Sebab Allah tidak akan menyia-nyiakan upaya yang sudah Anda lakukan dengan sungguh-sungguh. Namun jangan lupa, dibalik upaya maksimal yang anda lakukan, berdoa dan bertawakkallah kepada Allah, Anda akan bersabar manakala belum berhasil, dan Anda akan bersyukur manakala meraih sukses, dengan itu hidup Anda akan memperoleh keberkahan.