Jalan Menuju Kebahagiaan
Firman Allah dalam surat Al-‘Alaq: 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾ خَلَقَ الانسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الاكْرَمُ ﴿٣﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾ عَلَّمَ الانسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿٥﴾
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya “.
Dalam pandangan Islam, untuk mendapatkan kebahagiaan ada tiga pengenalan pokok yang harus diketahui oleh manusia. Hal itu berangkat dari firman Allah di atas, yaitu:
- Pengenalan manusia kepada Allah.
- Pengenalan manusia kepada dirinya sendiri.
- Pengenalan manusia kepada ilmu pengetahuan dan alam lingkungannya.
Pengenalan Manusia Kepada Allah.
Seseorang yang tidak mengenal Allah akan mendapatkan akibat:
- Hidupnya akan dilanda kesengsaraan.
- Hidupnya akan dikendalikan syaitan.
- Hidupnya akan seperti hewan.
Jalan untuk mengenal Allah antara lain adalah:
- Mengenal adanya Allah.
- Mengenal akan keesaanNya.
- Mengenal akan sifat-sifatNya.
- Mengenal nama-namanNya.
- Mengenal hukum-hukumNya.
Pengenalan Manusia Kepada Dirinya Sendiri:
Manusia yang tidak mengenal dirinya adalah:
- Manusia yang sedang tidur dan yang sedang pingsan.
- Manusia yang sedang mabuk, baik mabuk yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
- Manusia yang gila.
Adapun yang harus dikenal manusia tentang dirinya adalah:
- Struktur tubuhnya: Sebagai makhluk terindah dari ciptaan Allah.
- Statusnya di bumi ini: Sebagai hamba Allah.
- Martabatnya: Lebih mulia dari makhluk yang lain. Hal ini akan tercapai apabila manusia itu tetap beriman dan beribadah kepada Allah.
- Sifat-sifatnya: Harus memiliki sifat-sifat yang terpuji.
- Fitrahnya: Percaya akan adanya Tuhan.
- Fungsinya: Sebagai Khalifah Allah.
- Identitasnya: Sebagai ummat Islam.
- Musuhnya: Hawa nafsu, syaitan, orang-orang kafir yang berupaya menariknya kepada kemusyrikan.
- Teman hdupnya: Secara khusus adalah sesama ummat Islam.
- Nasibnya: Ada yang baik dan ada yang buruk.
- Tanggung jawabnya: Kepada dirinya sendiri, kepada keluarga dan kepada masyarakat.
- Perjalanan hidupnya: Menuju negeri akhirat.
- Ciri khasnya: Hendaknya selalu beribadah.
Yang Perlu Diketahu Manusia Tentang Alam.
- Alam adalah ciptaan Allah: Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-An’am: 73: “وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ بِالْحَقِّ وَيَوْمَ يَقُولُ كُن فَيَكُونُ قَوْلُهُ الْحَقُّ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّوَرِ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ “. Artinya: “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui “.
- Alam diciptakan Allah dengan ukuran tertentu: Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Qomar: 49: إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran“.
- Alam diciptakan Allah dengan hukum perimbangan: Firman Allah dalam surat Ar-Rahman: 7-8: وَالسَّمَاء رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ Artinya: “Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu“.
- Alam diciptakan Allah dengan hukum sebab akibat: Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi: 84: إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الارْضِ وَآتَيْنَاهُ مِن كُلِّ شَيْءٍ سَبَباً Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu “.
- Alam diciptakan Allah untuk dikelola dan dimanfaatkan untuk kebahagiaan hidupnya: Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Luqman: 20: أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الارْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ النَّاسِ مَن يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلا هُدًى وَلا كِتَابٍ مُّنِيرٍ Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni`mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan“.
Dengan memiliki pemahaman seperti yang telah dikemukakan di atas, insya Allah seseorang akan memperolah kebahagiaan dalam hidupnya. Untuk itu mari kita terapkan hal tersebut dalam kehidupan kita, semoga kita bahagia di dunia dan akhirat.