- Nabi
Muhammad Sebagai Pemimpin Agama.
Agama Islam yang disampaikan Nabi Muhammad yang menjadi landasan hidup
bagi manusia tidak obahnya seperti membangun suatu pondasi dari sebuah bangunan.
Landasan itu adalah ajaran tauhid. Pembangunan
tauhid ini merupakan langkah awal yang dilaksanakan Nabi Muhammad. Dalam Al-Qur’an
dilambangkan seperti pohon yang subur dan rindang yang akarnya terhunjam kuat
ke dasar bumi dengan kokoh, sedangkan dahan serta cabangnya menjulang ke
angkasa, dapat memberikan naungan bagi orang yang berteduh dibawahnya. Dalam
ajaran Islam nilai-nilai tauhid ini merupakan syarat utama dalam kehidupan beragama .
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ibrahim: 24.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ
مَثَـلاً كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا
فِي السَّمَاءِ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْ نِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ
اللَّهُ اْلاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Artinya : “ Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah
telah membuat perumpamaan kalimat
yang baik ( kalimat Tauhid ) seperti pohon yang
baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin
Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka
selalu ingat. “.
2.
Nabi Muhammad Sebagai Negarawan.
Setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah beliau
membentuk “ Daulah Islamiyah “ dengan tenaga inti yang sudah
terlatih, yaitu kaum Muhajirin dan Anshar. Dalam membangun Negara “ Daulah Islamiyah “ tersebut, sekurang-kurangnya ada enam macam pembangunan yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.
a) Pembangunan Iman.
Iman merupakan
modal utama dalam meyakini suatu ajaran agama. Apabila iman seseorang sudah
kokoh tentu dia akan selalu taat kepada apa yang diperintahkan Allah. Sebab,
imannyalah yang menggerakkan hatinya untuk melakukan segala yang diperintahkan
Allah SWT. Dengan demikian orang yang sudah benar-benar beriman akan selalu
menunjukkan sikap taat, yang akahirnya akan membentuk kepribadian yang baik, selanjutnya
kepribadian yang baik ini akan menyebar kepada sendi-sendi kehidupannya. Kemudian,
hikmah lain dari itu adalah bahwa orang tersebut akan bermanfaat untuk orang
lain. Inilah yang digambarkan Allah dalam firmanNya di atas, bahwa Iman itu
seperti pohon yang rindang dan orang lain dapat berteduh di bawahnya.
b) Pembangunan tentang derajat dan martabat manusia.
Pola hidup masyarakat jahiliyah yang tadinya jauh dari tatanan moral,
secara drastis terjadi perubahan yang sangat signipikan. Hal ini tentu
dikarenakan pengaruh dari ajaran yang dibawa Nabi Muhammad. Sebab, ajaran Islam
membimbing manusia untuk menghormati dan menghargai hak orang lain. Perlu
disadari, bahwa jauh sebelum masyarakat
moderen menyuarakan tentang hak Azazi manusia, sesungguhnya Nabi Muhammad sudah
terlebih dahulu meletakkan landasan tersebut.
c) Pembangunan Bidang Ilmu Pengetahuan.
Pembangunan di bidang ini diterapkan Rasul dengan memberikan motivasi
kepada ummat Islam agar senantiasa menuntut ilmu, mempergunakan akal dan
meningkatkan kecerdasan. Sebab, dengan ilmu pengetahuan ummat Islam akan
mengalami kemajuan dan martabatnya tidak akan direndahkan. Hal ini terbukti, pada
awal-awal perkembangan Islam sampai lebih lima abad kedepan Ummat Islam sangat
mengalami kemajuan, bahkan sebahagian daratan Eropah dikuasai oleh ummat Islam.
d) Pembangunan di bidang Matrial.
Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW. mengajarkan kepada ummat Islam dengan
memberikan garis-garis perbedaan antara yang halal dan yang haram, sehingga
dalam menjalankan usaha seorang muslim dituntut untuk selalu memperhatikan
tentang kehalalan dari hasil usaha yang dijalankan dengan tidak merugikan orang
lain.
e) Pembangunan di bidang keluarga.
Dalam bidang ini Nabi muhammad mengajarkan bagaimana membina kehidupan
keluarga untuk sampai kepada kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah
dan rohmah. Untuk sampai kepada tujuan tersebut tentunya Islam
memberikan aturan untuk mengawali kehidupan keluarga dengan memulainya dengan
pernikahan yang sah, setelah itu mengisi kehidupan keluarga tersebut dengan
nilai-nilai yang Islami, diantaranya adalah bahwa masing-masing anggota
keluarga memiliki hak dan tanggung jawab, hal yang demikian, harus dijalankan
oleh masing-masing pihak. Selanjutnya dalam kehidupan keluarga tesebut harus
ada nilai-nilai kasih sayang, saling menghargai antara satu dengan yang lain,
dan di dalamnya juga harus ada nilai-nilai budaya yang Islami. Apabila
filar-filar tersebut dapat diterapkan maka rumah tangga tersebut akan sampai ke
Pulau bahagia yang penghuninya akan sanggup mengatakan seperti apa yang
dikatakan Nabi Muhammad “ Rumahku adalah syurga untukku “.
f) Pembangunan di bidang kemasyarakatan dan kenegaraan.
Nabi Muhammad mengajarkan agar manusia hidup damai, hidup rukun,
tenteram dan menghayati kehidupan yang demokratis, adil dan saling menghormati.
3.
Nabi
Muhammad Sebagai Pembangun Moral.
Pembinaan etika terhadap manusia merupakan hal yang paling menopang
terhadap pembangunan di setiap sektor. Untuk itu Nabi Muhammad sebagai seorang
Nabi dan sebagai seorang Negarawan selalu menunjukkan prilaku hidup yang baik,
yang didasari dengan akhlaqul karimah. Hal itu sudah dimulai Nabi Muhammad jauh
sebelum beliau diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul. Hal ini terbukti bahwa Nabi
Muhammad dikenal memiliki kepribadian yang mulia. Bahkan, masyarakat jahiliyah
memberikan gelar terhadap dirinya dengan gelar “ Muhammad Al-Amin
“ artinya Muhammad yang dapat dipercaya.
Saudaraku..............!
Dalam rangka
memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1434 H, mari kita ambil mutiara
indah yang ada pada diri Nabi Muhammad untuk kita terapkan dalam kehidupan
kita, dengan harapan kita bisa menjadi ummat yang baik dalam mengamalkan Islam
sebagai agama yang kita yakini.