Sabtu, 19 Februari 2011

Hikmah Bershalawat Kepada Nabi


Wajah Mayat Berubah Menjadi Himar
Firman Allah dalam suroh Al-Ahzab ayat 56 :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
Artinya : “ Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya .
" Dalam terik panas matahari yang memancar menyinari bumi Makkah, seorang Ulama’ yang zuhud, bernama Muhammad Abdullah al-Mubarak keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji. Di sana dia melihat seorang pemuda yang asyik membaca shalawat dalam keadaan berpakaian ihram. Di Padang Arafah dan di Mina pemuda tersebut hanya membaca shalawat kepada Nabi. Muhammad Abdullah al-Mubarak menyapanya, "Hai saudaraku," Setiap tempat ada bacaannya tersendiri, kenapa saudara tidak memperbanyak membaca doa…? Saya dengar saudara hanya asyik membaca shalawat ".
"Saya ada alasan tersendiri," jawab pemuda itu. "Saya meninggalkan Khurasan, tanah air saya untuk menunaikan ibadah haji bersama ayah saya. Saat kami sampai di Kufah, tiba-tiba ayah saya sakit keras. Dia menghembuskan nafas terakhir di hadapan saya. Dengan kain sarung yang ada, saya tutup wajahnya. Malangnya, saat saya membuka kain tersebut, wajah ayah saya telah berubah menjadi himar. Saya malu, bagaimana saya mau memberitahu orang tentang wafatnya ayah saya, sedangkan wajahnya sangat mengerikan sekali ?.
"Saya terduduk di sisi mayat ayah saya dalam kebingungan. Akhirnya saya tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat seorang pemuda yang tampan dan baik akhlaknya datang kepada saya. Pemuda itu memakai tutup muka. Dia lantas membuka penutup mukanya saat melihat saya, dan dia berkata kepada saya, "Mengapa kamu bersedih dengan apa yang telah terjadi..?" "Saya menjawab, "Bagaimana saya tidak bersedih hati sedangkan ayah saya telah meninggal dunia, padahal dialah orang yang paling saya sayangi….!
"Pemuda itu pun mendekati ayah saya, lalu mengusap wajah ayah saya, setelah itu wajah ayah saya kembali seperti semula. Saya segera mendekati ayah dan melihat ada cahaya dari wajahnya seperti bulan yang baru terbit pada malam bulan purnama. "Engkau siapa?" tanya saya kepada pemuda yang baik hati itu. "Saya yang terpilih menjadi Nabi (Muhammad)." "Saya lantas memegang jarinya dan berkata, "Wahai tuan, beritahulah saya, mengapa peristiwa ini bisa terjadi?".
"Sebenarnya ayahmu seorang pemakan harta riba. Allah telah menetapkan bahwa orang yang memakan harta riba akan ditukar wajahnya menjadi himar di dunia dan di akhirat. Allah telah menjatuhkan hukuman itu kepadanya di dunia dan tidak di akhirat. "Semasa hayatnya juga ayahmu seorang yang istiqamah mengamalkan shalawat kepadaku sebanyak seratus kali sebelum tidurnya. Maka ketika semua amalan umatku diperlihatkan, malaikat telah memberi tahu keadaan ayahmu kepadaku. Aku memohon kepada Allah agar Dia mengizinkan aku memberi syafaat kepada ayahmu. Dan inilah tujuan kedatanganku untuk memulihkan kembali keadaan ayahmu kepada keadaannya semula.
Kesimpulan : Orang yang rajin membaca shalawat kepada Nabi, kelak akan mendapat syafa’at dari Rasul SAW.