Jumat, 11 Januari 2013

Mimbar Jum'at Hari ini

Menjalani Kehidupan Di Tahun 2013 M
Dalam waktu yang tidak berjauhan dua hitungan Kalender berganti dalam kehidupan kita. Disatu sisi kita berpindah dari tahun 1433 H., memasuki tahun 1434 H., yang sampai hari ini kita baru memasuki tanggal 28 shafar 1434 H. Disisi lain kita baru saja berganti tahun dari tahun 2012 M. memasuki tahun 2013 M. dan hari ini baru memasuki tanggal 11 Januari 2013 M.
Dalam mengharungi kehidupan di hari-hari yang akan kita lalui tentunya harus ada prinsip-prinsip dasar yang mesti kita lakukan untuk menuju kehidupan yang baik lagi pada hari-hari mendatang. Prinsip hidup yang dimaksud antara lain adalah:
1.   Teguhkan iman tingkatkan amal shalih. Iman dan amal shalih merupakan dua kata yang tak boleh dipisahkan. Seseorang tidak cukup hanya menyatakan bahwa dia telah beriman kepada Allah dan RasulNya, tetapi imannya tersebut harus dibuktikan dengan melaksanakan amal shalih. Amal shalih yang dimaksud di sini tidak hanya keshalihan individu tapi juga harus mencakup keshalehan sosial. Seringkali Allah berfirman merangkai kata iman dengan amal shaleh, seperti dalam firman Allah yang tercantum dalam surat Al-Baqoroh:82;
وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أُولَـئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٨٢﴾
Artinya:” Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya”.
2.  Takut hanya kepada Allah dan kendalikan Hawa Nafsu. Sejatinya orang yang beriman tidak ada yang dia takuti keculi Allah semata, sebab manusia bisa lari dari orang lain tapi tidak bisa lari dari Allah. Disisi lain orang-orang yang beriman harus mampu mengendalikan hawa nafsunya.  Sebab, seseorang yang tidak mampu mengendalikan hawa nafsu dia akan selalu berbuat keangkaramurkaan. Allah menjanjikan Surga terhadap orang-orang yang hanya takut kepadaNya dan mampu mengandalikan hawa nafsu. Firman Allah dalam surat An-Nazi’at:40-41;
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى ﴿٤٠﴾ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى ﴿٤١﴾
Artinya: “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya)”.
3.   Menyadari bahwa apa yang kita miliki akan hancur binasa, tapi apa yang ada di sisi Allah akan kekal abadi. Harta yang ada pada kita semuanya akan hancur binasa tapi apa yang kita titipkan kepada Allah dalam bentuk zakat, infaq dan shodaqoh, itulah yang kekal dan menjadi milik kita di akhirat kelak dalam bentuk ganjaran pahala yang akan diberikan Allah. Allah berfirman dalam surat An-Nahl:96;
مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ وَمَا عِندَ اللّهِ بَاقٍ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُواْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Artinya: “Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.
4. Menyadari bahwa kemuliaan seseorang hanya terletak pada nilai ketaqwaannya. Harta kekayaan bukan merupakan jaminan bagi orang yang memilikinya menjadi mulia disisi Allah, demikian juga pangkat jabatan dan status sosial. Hanya nilai ketaqwaan yang akan menjadikan seseorang mulia di sisi Allah. Firman Allah dalam surat Al-Hujurot:19;
 يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
5. Jangan pernah cemburu terhadap nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain. Masing-masing kita sudah ada ketentuan rezki dari Allah, karena itu harus diyakini bahwa rezki yang sudah ditetapkan Allah untuk kita tidak akan pernah berpindah kepada orang orang lain, demikian pula sebaliknya. Allah tidak pernah salah dalam hal yang demikian, karena Allah maha kuasa dan maha bijaksana. Karena itu, kita wajib berusaha dan setelah berusaha secara maksimal iringi dengan tawakkal agar kelak apapun yang akan kita dapatkan dari hasil usaha yang telah dijalankan, kita akan ridha menerimanya dan dalam ridha tersebut akan hadir ketenangan bathin. Allah berfirman dalam surat Az-Zukhruf :32;
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضاً سُخْرِيّاً وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ                                                                                                       
Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
6.  Senantiasa waspada terhadap godaan syaitan. Syaitan selalu berupaya untuk menjurumuskan manusia dari jalan Allah. Karena itu, kita diingatkan oleh Allah untuk berhati-hati agar tidak mengikuti langkah-langkah syaitan. Firman Allah dalam surat Fathir: 6;
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Artinya: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”.
7. Jangan ragu terhadap rezki dari Allah sepanjang kita mau berusaha. Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Hud:6.
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”.
8.  Bertakwa dan bertawakkal kepada Allah. Orang yang bertakwa dijanjikan Allah jalan keluar dari problem dan kesulitan hidup. Demikian pula orang yang bertawakkal akan memperoleh ketenangan dalam hidupnya. Firman Allah dalam surat At-Tholaq:2-3:
................ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً.                                                                                                  
Artinya:”..................... Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu“.
Semoga kita dapat mengisi kehidupan di hari-hari yang akan kita lalui dengan jalan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ