NILAI-NILAI SUFISTIK IBADAH HAJI
I. Ibadah Haji Dapat
Ditinjau Dari Dua Sisi:
- Syari’at ( Makna formal ), menyangkut masalah
syarat, wajib dan rukun haji yang berkaitan dengan penilaian sah atau tidaknya
ibadah haji seseorang.
- Hakikat ( Makna bathin ), menyangkut hal-hal yang
berkaitan dengan makna ibadah secara bathiniyah untuk dapat merasakan hikmah
dari nilai-nilai ibadah dalam kehidupan seseorang, dan diharapkan dapat
membentuk kepribadian yang baik lewat tempaan ibadah yang dilaksanakan, karena
itu pendekatan ibadah melalui nilai-nilai bathiniyah sangat penting, karena
secara mendasar dapat merasakan nilai-nilai sufistik dalam ibadah tersebut.
II. Proses Sederhana Dalam
Pelaksanaan Ibadah Haji:
- Memenuhi undangan Allah.
- Praktikum menjadi hamba Allah yang sempurna
- Geladi resih mempersiapkan diri
untuk menghadap kepada Allah yang sesungguhnya.
III.
Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Ibadah Haji:
- Buka dan ganti pakaian kebesaran dengan
pakaian kematian.
- Mandi dan sucikanlah badan sebagai
persiapan untuk pensucian jiwa.
- Gunakan pakaian ihrom, karena itulah
pakaian yang sesungguhnya.
- Shalatlah dua raka’at dan mantapkan tekad.
- Pasang niat, kuatkan ikrar.
- Kumandangkan Talbiyah sebagai tanda
menyahuti panggilan Allah dan sebagai tanda pengukuhan tujuan anda datang.
- Laksanakan Thawaf di Ka’bah mulia untuk
sadarkan diri bahwa tujuh hari dalam seminggu harus di isi dengan nilai-nilai
ketaatan.
- Laksanakan Sa’i antara Bukit Shofa dan Marwah
dengan menyadari bahwa hidup harus penuh dengan perjuangan.
- Sadarkan diri saat wukuf di Padang Arofah
bahwa wukuf di Padang Arofah adalah tamsilan bentuk miniatur kehidupan Padang
Mahsyar.
- Melontar Jumroh di
Mina sebagai lambang membuang jauh-jauh nafsu syaitoniah dari dalam diri kita.
- Melaksanakan Thawaf
Wada’ (perpisahan), untuk menyadarkan diri bahwa setiap perpisahan hendaknya
bernilai dengan kebaikan. Terlebih pada saat berpisah dengan dunia, sejatinya
kita dalam keadaan husnul Khotimah.