Jumat, 23 November 2012

Masyarakat Islami

Masyarakat Islami Yang Dibina Rasul
Allah tidak hanya menurunkan Al-Qur’an sebagai doktrin bagi umat manusia, tetapi juga mengutus Nabi-Nya untuk memberi contoh dan membimbing manusia menuju kepada kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera, aman dan damai.
Menilik kepada proses yang dilakukan Nabi dalam membentuk masyarakat Islam, sekurang-kurangnya ada lima hal yang dibangun oleh Nabi:
Pertama: Menanamkan aqidah ummat, terutama pada masa priode Makkah. Hal ini menjadi prioritas untuk mempersiapkan ummat  menerima tanggung jawab untuk menjalankan syari’at Allah dalam mengemban tugas khalifah Allah di muka bumi. Proses ini dilakukan lebih kurang 13 tahun. Setelah dilihat matang, Nabi mengutus sebagian sahabat menjadi juru dakwah untuk mengembangkan syi’ar Islam. Ada yang dikirim ke Ethiopia, ke Madinah dan ke daerah-daerah lainnya. Ketika dakwah sudah menampakkan hasilnya, terutama di Madinah, maka keadaan ini dipandang tepat bagi ummat Islam untuk hijrah ke Madinah, sebab kondisi di Makkah dipandang sudah tidak semakin kondusip.
Kedua: Sesampainya di Madinah Nabi Muhammad membangun Masjid sebagai sentral pembinaan ummat, dan hasilnya nampak dalam kenyataan bahwa dari Masjid ini muncul kader-kader yang mumpuni yang mereka siap menopang dakwah Nabi Muhammad sesuai dengan kahlian dan propesi masing-masing.
Ketiga: Nabi Muhammad mempersaudarakan antara ummat Islam dari kalangan muhajirin dengan kaum Anshar. Persaudaraan yang diikat dengan dasar ukhuwah Islamiyah maka ummat Islam benar-benar menyatu dalam kekompakan yang tidak mudah diadu-domba. Dan dengan ukhuwah tersebut ummat Islam memiliki kekuatan yang tak dapat dibayangkan sebelumnya.
Keempat: Nabi Muhammad mengikat perjanjian kerjasama dengan pihak lain yang ada di Madinah, yang kita kenal dengan "Piagam Madinah" untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan kota Madinah.
Kelima: Nabi Muhammad siap melakukan perang bagi siapa saja yang ingin memaksakan kehendaknya untuk merusak tatanan masyarakat Islam. Dan, beliau tampil sebagai penglima perang.
Dengan penerapan lima hal seperti yang dilakukan Rasul tersebut maka terbentuklah masyarakat Islami yang dilandasi dengan syari’at Allah SWT.
Sejatinya, kitapun hari ini perlu menerapkan apa yang sudah dicontohkan Rasul dengan para sahabatnya, terutama dalam kaitan bahwa kita baru saja memasuki tahun 1434 H. Dengan semangat hijrah, hendaknya kita bertekad untuk hijrah dari segala prilaku yang tidak baik kepada yang lebih baik.
Semoga………………………………………….!