Sabtu, 15 Januari 2011

PESAN UNTUK TEMAN-TEMAN DI FACEBOOK

TETAPLAH MENJAGA AKHLAK DI DUNIA MAYA
Suadaraku………….!
Tanpa kita sadari, setan menggangu kita melalui perselancaran di dunia maya melalui situs-situs yang ada meupun melalui Facebook. Jika kita tidak berhati-hati dan mengoreksi diri, kita dapat terjerumus dalam berbagai dosa dan maksiat.
Ingatlah Allah swt. Berfirman dalam suran Al-‘Ashr : 1-3.
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾                
Artinya : Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran, dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
Fenomena yang ada di facebook misalnya , setiap saat para Facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentari orang lain, kalau status yang dimuat sifatnya saling menasihati, saling bertukar informasi yang nilainya positif serta tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif apalagi yang sifatnya vulgar, tentu itu merupakan hal yang positif. Tetapi sayangnya masih banyak para Facebooker Lupa atau mungkin sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya.
Lihat saja beberapa status di facebook yang dapat debaca:
1. Seseorang menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya.....?” ------ kemudian puluhan komentar bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “Mau ditemanin? Dijamin puas deh...”
2.    Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa....habis malam jumat ya begini...” kemudian komen-komen nakal bermunculan.
3.   Ada yang menulis “ bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi.... ”, ----kemudian komen-komen pelecehan bermunculan. 
4.  Ada lagi yang memuat dalam statusnya “habis minum jamu nih...., ada yang mau menerima tantangan ? ’----langsung berpuluh-puluh komen datang.
5.      Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit...”
6.     Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget...bakal tidur pake dalaman lagi nih ” ………… komen yang sifatnya jorokpun bermunculan.
7.    Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita ( katanya mantan kekasihnya ) yang sedang dalam kondisi sangat Vulgar padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan mungkin hidup tentram bersama keluarganya. ( Hal ini bisa saja mengganggu ketentraman keluarga mereka ).
8.   Ada lagi yang membuat status ….. tadi malam perjuanganku sangat dahsyat…. Lantas komentar yang tidak bermoralpun bermunculan.
Rasanya hilang apa yang diajarkan seorang yang sangat dicintai Allah...., yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, Seorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya . Ingatlah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah radhiyallahu 'anha:
“ Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini?” maka Istri tercinta, Aisyah menjawab, “ Rasul, kekasih hatiku, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini”. Rasul dengan senyum teduhnya berkata, “Baiklah Aisyah, aku berpuasa hari ini”. Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah Rasulullah.......!
Ingatlah……! Sahabat Rasul yang bernama, Abdurahman bin ‘Auf radhiyallahu 'anhu mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika orang-orang Madinah menawarkan kepadanya sebagian hartanya, dan sebagian rumahnya, maka Abdurahman bin ‘Auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda, “Malu itu sebahagian dari iman”. (Bukhari dan Muslim).
Fenomena yang termuat dalam Facebook yang sebagiannya telah di kemukakan di atas menjadi tanda besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ yang dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga . Jadikan Facebook sebagai sarana pertemanan yang menjaga nilai-nilai moral.
Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yang tidak bermartabat yang semestinya dibuang saja atau disimpan rapat.
Bagi mereka para wanita yang sudah menemukan jati dirinya, di masa lalu yang jauh dari Allah kemudian terbuka hidayah Allah untuknya , dan dia berjuang keras untuk menutupi aibnya atau kesalahannya di masa yang lalu dengan berbuat kebaikan dalam hidupnya, tetapi pada saat hatinya merasa tentram dengan ibadah yang dilakukannya, tau-tau ada orang yang memuat status di Facebok-nya dengan menceritakan pengalaman buruknya dengan wanita tersebut, pasti hati akan teriris melihat masa lalunya dibuka di Facebook dengan penuh senyuman, oleh orang yang mengaku sebagai teman, sebagai sahabat, atau kekasihnya di masa lalu.
Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, simpan rapat aib-aib yang ada sembari beristighfar kepada Allah, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ yang membuat kehormatan kita menjadi luntur.
Berselancarlah di Facebook atau di dunia maya dengan tetap menjaga nilai-nilai akhlak dan Saling bertukar informasi yang baik dan saling mengisi diri dengan menambah ilmu pengetahua.
Saudaraku: Hiduplah dengan akhak mulia, insya Allah hidup kita akan mulia.
Camkanlah:
Seorang muslim yang baik adalah: Pandangan matanya pandangan mata yang menyejukkan, senyum simpulnya penuh dengan persahabatan, uluran tangannya adalah nilai-nilai shodaqoh,langkah kakinya semangat jihad, untaian katanya penuh dengan mutiara hikmah dan nasihat, diamnya merupakan zikir dan fikir.
Semoga Allah membuka hati kita untuk senantiasa terdorong melakukan kebaikan dalam kehidupan ini.
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ



Tidak ada komentar: