Jumat, 05 Oktober 2012

'Ibrah Untuk Kehidupan


Kisah Wanita Sholihah Di Malam Pengantinnya
Terjadi kisah di zaman dahulu, seorang gadis muslimah yang sangat taat dari sejak kecilnya, menjaga kehormatannya, menutup auratnya, komitmen dengan agamanya, mulia budi pekertinya, tekun dalam beribadah, tidak pernah tubuhnya disentuh laki-laki yang bukan mahramnya.
Setelah dewasa, tibalah saatnya wanita ini untuk menikah. Allah mengaruniakan kepadanya jodoh  dengan seorang pria muslim, akad nikah-pun dilaksanakan dengan baik sesuai dengan syari’at Islam.
Tibalah saatnya mereka berdua melewati malam pertama, pasangan pengantin itupun masuk ke rumah mereka. Sang istri menghidangkan makan malam untuk suaminya, merekapun duduk bersama menghadapi hidangan dengan hati yang bahagia.
Baru saja mereka akan memulai santap malamnya, tiba-tiba keduanya mendengar suara pintu diketuk. Sang suami merasa terganggu dengan itu dan dengan marah ia berkata: “Siapa itu yang datang disaat seperti ini?.
Sang istri segera berdiri untuk membuka pintu. Di balik pintu ia berdiri dan bertanya: “Siapakah gerangan yang ada di luar?”
Dari luar terdengar suara jawaban: “ Saya, seorang peminta-minta mohon diberi sedikit makanan”
Sang istri kembali menemui suaminya. Sang suami bertanya: “Siapa yang datang?”
“Seorang peminta-minta yang meminta sedikit makanan…,” jawab istrinya.
Mendengar itu, sang suami  sangat marah. “Apakah orang ini yang mengganggu waktu istirahat dan malam pertama pernikahan kita??!!”
Laki-laki itu segera keluar, dan tanpa basa-basi ia memukul si peminta-minta itu tanpa kasihan sedikitpun. Setelah itu, ia mengusir laki-laki malang itu dengan penuh penghinaan.
Pria peminta-minta itupun keluar meninggalkan pekarangan rumah mereka, ia masih merasakan lapar yang sangat perih ditambah luka-luka yang ada di tubuhnya.
Lalu, pria pengantin baru itu kembali menemui istrinya. Namun perasaannya sudah sangat tidak menentu akibat kejadian tadi, karena dia merasa terganggu pada malam pengantinya. Dan tiba-tiba saja, laki-laki ini berubah seperti orang yang kerasukan jin. Dunia tiba-tiba menjadi sempit dalam perasaannya. Ia berlari keluar dari rumahnya sambil berteriak-teriak seperti orang gila. Ia pergi begitu saja meninggalkan istrinya yang bingung dan ketakutan menyaksikan suaminya seperti itu. Sejak saat itu tidak diketahui lagi keberadaannya.
LIMA BELAS TAHUN KEMUDIAN…
Wanita itu sungguh luar biasa. Selama 15 tahun ia bertahan dan bersabar menunggu suaminya kembali sejak peristiwa yang menakutkan di malam pertama pernikahan mereka.
Setelah 15 tahun berlalu, ia merasa cukup masa penantiannya.Ia pun memohon kepada Hakim di Pengadilan untuk diputuskan statusnya agar ia terlepas dari ikatan pernikahan. Pihak pengadilan akhirnya mengabulkan permohonannya dengan menetapkan dan memutuskan bahwa dikarenakan suaminya ghaib atau menghilang selama 15 tahun dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya, maka Pengadilan menetapkan dan memutuskan  bahwa si wanita sebagai pemohon dinyatakan sudah terlepas dari ikatan perkawinan, dan apabila suatu ketika ada pria yang akan menikahinya maka pria itu sah dan dibenarkan untuk menikahinya.
Demikianlah waktu berlalu. Belakangan ada pria yang berhasrat untuk menikahinya, si wanitapun ridha untuk di nikahi. Maka terjadilah pernikahan diantara mereka.
Pada malam pertama pernikahan mereka, kedua insan yang baru saja terikat dengan ikatan cinta pernikahan itupun duduk bersama di depan meja makan untuk makan malam.
Baru saja mereka akan menikmati hidangan malam itu, tiba-tiba mereka mendengar suara pintu diketuk oleh seseorang. Sang suami pun mengatakan kepada istrinya: “Istriku, pergilah dan coba lihat siapa yang mengetuk pintu rumah kita?”
Wanita itu pun berdiri dan mendekati pintu. Dari balik pintu ia bertanya: ““Siapakah gerangan yang ada di luar?”
Dari luar terdengar suara jawaban yang sangat lemah sekali: “ Saya, seorang peminta-minta mohon diberi sedikit makanan”.
Wanita itupun kembali menemui suaminya. Dan ketika suaminya menanyakan siapa yang datang, ia pun menjelaskan bahwa ada seorang peminta-minta yang kelaparan dan meminta sedikit makanan.
Dengan tersenyum, sang suami mengangkat hidangan yang ada di meja dan mengatakan kepada istrinya: “Baiklah, bawakan untuknya semua makanan ini, dan biarkanlah ia makan sampai ia merasa kenyang. Jika ada yang tersisa, barulah kita makan”
Wanita itupun segera menjalankan apa yang diperintah oleh suaminya. Ia pun membawakan makanan kepada pria peminta-minta itu…
Namun tiba-tiba saja, wanita itu kembali kehadapan suaminya dengan tangisan yang tersedu-sedu…
Sang suami bertanya penuh keheranan: “Ada apa denganmu istriku? Mengapa engkau menangis? Apa yang telah terjadi? Apakah peminta-minta itu mengganggumu?”
Dengan air mata yang terus bercucuran wanita itu menjawab: “Tidak, suamiku…”
“Apakah ia mencacimu?”
Wanita itu menjawab: “Tidak……
“Apakah ia menyakitimu?” tanya suaminya sekali lagi.
“Sama sekali tidak, wahai suamiku,”
“Lalu mengapa engkau menangis?” tanya sang suami semakin heran.
Wanita itu pun mulai menjelaskan sebab tangisannya itu:
“Pria peminta-minta yang duduk dan sedang menikmati makanan di depan pintu rumah ini adalah pria yang 15 tahun lalu pernah menjadi suamiku. Waktu itu, dimalam pertama pernikahanku dengannya, seorang peminta-minta datang mengetuk pintu rumah kami. Lalu suamiku keluar menemui dan memukul pria malang itu dengan sangat menyakitkan. Tidak hanya itu, ia kemudian mengusirnya pergi. Setelah itu ia kembali menemuiku di dalam rumah, namun tiba-tiba saja ia seperti kerasukan jin. Tiba-tiba saja ia keluar seperti orang gila dan pergi tanpa tahu kemana ia harus pergi. Dan sejak saat itu, aku tak pernah melihatnya hingga hari ini, dan ternyata dia telah menjadi seorang peminta-minta…”
Setelah mendengar jawabab sang istri tiba-tiba saja, sekarang giliran sang suami yang menangis sejadi-jadinya. Kini istrinya pula  yang keheranan: “Mengapa engkau menangis, suamiku?”
“Apakah engkau kenal siapa pria peminta-minta yang dipukuli oleh suamimu 15 tahun yang lalu ?” tanya pria itu pada istrinya.
“Siapakah dia, wahai suamiku?”
“Akulah pria peminta-minta itu…,” jawab sang suami.
Subhanallah, Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa untuk memberikan balasan yang setimpal.
Allah tidak akan pernah  meridhai sebuah kezhaliman. Ia pun menurunkan balasan-Nya kepada siapa saja yang merendahkan dan menzhalimi seorang insan. Ia akan memberikan ganjaran kepada setiap hamba yang bersabar. Maka kehidupan pun berputar. Kepada hamba yang miskin itu, Allah karuniakan rizki yang berlimpah. Sementara pria yang zhalim itu dibalas dengan kehilangan akal sehat dan harta bendanya, hingga sekarang justru ia yang meminta-minta kepada orang lain.
Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah, yang kemudian mengaruniakan sang wanita sholihah yang bersabar melewati ujian Allah selama 15 tahun. Allah memberikannya pengganti yang jauh lebih baik dari suaminya yang dahulu…
Pembaca yang budiman ………………..!
Bagaimana pandangan anda dengan kisah ini?
Silakan bubuhkan kesimpulan dan komentar Anda……………………..!

Tidak ada komentar: