Kamis, 27 Januari 2011

NABI MUHAMMAD PEMIMPIN YANG PENUH DENGAN KESEDERHANAAN

Aku Tidak Mau Menjadi Beban Orang Lain
Ketika Nabi Muhammad mengimami shalat pada suatu hari, beliau kelihatan seperti sulit melakukan pergerakan. Ini menimbulkan tanda tanya dan kerisauan di kalangan sahabat yang menjadi makmum. Mereka tidak dapat shalat dengan khusyuk dan merasa terganggu. Setiap kali Nabi bergerak, kedengaran bunyi menggerutup seperti sendi-sendinya bergesek antara satu sama lain.

Umar yang risau melihat keadaan itu terus bertanya setelah mereka selesai shalat. “Wahai Muhammad, kami perhatikan seolah-olah tuan sedang menanggung penderitaan yang amat berat sekali. Apakah Tuan sakit?” “Tidak, Umar” jawab Nabi. “Alhamdulillah, aku sehat dan segar.” Namun Umar tidak puas dengan jawaban itu. “Kalau tuan sehat, mengapa setiap kali tuan menggerakkan badan, kami dengar seolah-olah sendi tuan bergesek. Kami yakin bahwa tuan sedang sakit.

Tetapi Nabi Muhammad tetap mengatakan tidak apa-apa dan tidak ada yang perlu dirisaukan. Namun setelah didesak berkali-kali, akhirnya Nabi Muhammad mengangkat jubahnya. Para sahabat terkejut kerana perutnya begitu kempis dan di liliti sehelai kain berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu itulah yang mengeluarkan bunyi setiap kali Nabi Muhammad menggerakkan tubuhnya.

“Wahi Muhammad, bukankah apabila tuan lapar dan tidak punya makanan, kami dapat menyediakannya?” Umar bertanya lagi dengan suara penuh belas kasihan kerana khawatir mereka tidak dapat menyempurnakan permintaan Nabi.

“Tidak sahabatku” jawab Nabi Muhammad.  “Aku tau kamu sanggup melakukan apa saja untukku. Tetapi apakah yang akan aku jawab di hadapan Allah nanti apabila aku sebagai pemimpin menjadi beban kepada umatNya?”

Kemudian Nabi menyambung kata-katanya, “Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah daripada Allah buatku agar umatku tidak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih lagi di akhirat kelak.”

Subhanallah……… ! Adakah pemimpin saat ini yang berupaya seperti apa yang dilakukan Rasul………..?

Tidak ada komentar: