Sudahkah Kita Menjadi Manusia yang Bersyukur?
Syukur merupakan perbuatan yang amat utama dan mulia, oleh karena itu Allah SWT. memerintahkan kita semua untuk bersyukur kepada-Nya, mengakui segala keutamaan yang telah Dia berikan, sebagaimana dalam firman Nya:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
Artinya : " Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku.” (Al-Baqarah :152)
Allah SWT juga memberitahukan, bahwa Dia tidak akan menyiksa siapa saja yang mau bersyukur, sebagaimana yang difirmankan:
مَّا يَفْعَلُ اللّهُ بِعَذَابِكُمْ إِن شَكَرْتُمْ وَآمَنتُمْ وَكَانَ اللّهُ شَاكِراً عَلِيماً
Artinya : “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman, dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (An-Nisaa :147)
Orang yang mau bersyukur merupakan kelompok orang yang khusus di hadapan Allah, Allah mencintai kesyukuran dan para pelakunya serta membenci kekufuran dan pelakunya. Dia telah berfirman:
إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Artinya : “Jika kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada) mu. ” (QS Az Zumar:7)
Allah juga menegaskan, bahwa syukur merupakan sebab dari kelangsungan sebuah nikmat, sehingga tidak lenyap dan bahkan malah semakin bertambah, sebagaimana firman-Nya:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya : “Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu mema'lumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Ibrahim : 7)
Dan masih banyak lagi keutamaan dan manfaat dari syukur kepada Allah, maka tak heran jika Allah menyatakan, bahwa amat sedikit dari hamba-hamba-Nya yang bersyu-kur (dengan sebenarnya).
Hakikat Syukur
Kesyukuran yang hakiki di bangun di atas lima pondasi utama. Barang siapa merealisasikannya, maka dia adalah seorang yang bersyukur dengan benar. Lima asas tersebut adalah:
- Orang yang bersyukur senantiasa merendahkan diri dihadapan yang dia syukuri, yaitu Allah SWT.
- Kecintaannya senantiasa tercurah kepada Sang Pemberi nikmat (Allah).
- Mengakui seluruh kenikmatan yang ada, datangnya dari Allah.
- Senantiasa memuji-Nya, atas nikmat tersebut.
- Tidak menggunakan nikmat yang dia dapatkan untuk sesuatu yang dibenci oleh Allah.
Maka dengan demikian syukur adalah merupakan bentuk pengakuan atas nikmat Allah dengan penuh sikap kerendahan serta menyandarkan nikmat tersebut kepada-Nya, memuji Nya dan menyebut-nyebut nikmat itu, kemudian hati senantiasa mencintai Nya, anggota badan taat kepada-Nya serta lisan tak henti-henti menyebut Nya.
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ketika pagi dan sore mengucapkan pujian (dzikir) sebagai berikut, yang artinya:
"Ya Allah tak satu pun kenikmatan yang menyertaiku di pagi /sore ini atau yang tercurah kepada salah satu dari makhluk Mu, maka itu adalah semata dari Mu, tiada sekutu bagi Mu, untuk Mu lah segala puji dan untuk Mu pula segenap syukur."
Macam-Macam Syukur
Imam Ibnu Rajab berkata, "Syukur itu dengan hati, lisan dan anggota badan”.
- Syukur dengan hati adalah mengakui nikmat tersebut dari Sang Pemberi nikmat, berasal dari-Nya dan atas keutamaan-Nya.
- Syukur dengan lisan yaitu selalu memuji yang memberi nikmat, menyebut nikmat itu, mengulang-ulangnya serta menampakkan nikmat tersebut, Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: Artinya : “Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutNya (dengan bersyukur)”.(QS. 93:11)
- Syukur dengan anggota badan yaitu tidak menggunakan nikmat tersebut, kecuali dalam rangka ketaatan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala, berhati hati dari menggunakan nikmat agar tidak dijadikan untuk berbuat maksiat kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar