Firman Allah dalam surat An-Nahl:36:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
" Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Sesungguhnya Allah-lah yang menciptakan kita dan yang memberi rezki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita berkelana di atas planet-Nya dalam kebingungan, setelah Allah menciptakan manusia, selanjutnya Allah memberi petunjuk dan rambu-rambu dalam kehidupan manusia, yaitu syari’at islam, juga mengutus rasul untuk menjadi teladan, agar manusia mengetahui bagaimana melaksanakan syariat tersebut. Maka barangsiapa yang mentaati rasul tersebut dia akan masuk surga dan barangsiapa mengingkarinya dia akan masuk neraka.
Firman Allah:
إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولاً شَاهِداً عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولاً ﴿١٥﴾ فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذاً وَبِيلاً ﴿١٦﴾
“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir`aun. Maka Fir`aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.”. (Al-Muzammil:15-16)
Ketahuilah, bahwa syar’at Islam memberi tuntunan kepada kita agar kita beribadah semata-mata hanya kepada Allah, dengan memurnikan keta’atan kepadanya. Itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh umat manusia dan itu pula yang mendasari penciptaan Allah terhadap manusia.
Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالانسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah (menyembah) kepada-Ku” (Ad-Dzariyat: 56).
Ibadah dalam ayat tersebut artinya tauhid (mengesakan Allah ), dan perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, yaitu memurnikan keimanan kepadaNya, ikhlas beribadah karena Allah semata. Sedang larangan Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu meyakini adanya tuhan selain Allah dan menyembah kepada selain Allah.
Syahadat “ لااله الا الله” mengandung dua unsur, yaitu: menolak (Nafi) dan menetapkan (Itsbat). “لااله” adalah menolak segala sesembahan selain Allah. “الا الله” adalah menetapkan bahwa penyembahan itu mutlak hanya kepada Allah. Tidak ada yang boleh dijadikan sekutu di dalam penyembahan kepada-Nya, sebagaimana tidak ada yang boleh dijadikan sekutu di dalam kekuasaan-Nya.
Firman Allah dalam surat Al-Bqoroh:165:
............. وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ
" Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah”.
.................. وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”.
Dapat dipahami dari ayat ini bahwa syahadat “ لااله الا الله” adalah pemurnian keta’atan kepada Allah, dengan menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya.
Ada tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh manusia dalam ber-syahadat:
“اشهد ان لااله الاالله و اشهد ان محمدا رسول الله ” yaitu; mengenal Allah, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad SAW.
MENGENAL ALLAH.
Firman Allah : “الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ “ “Segala puji hanya milik Allah Tuhan Pemelihara semesta alam”. (Surat Al-Faatihah: 1)
Semua yang ada selain Allah disebut alam, dan manusia adalah salah satu dari semesta alam ini. Selanjutnya jika ditanya: melalui apa anda mengenal Tuhan ? Maka hendaklah dijawab: melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: Adanya malam, siang, matahari, bulan, tujuh petala langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di antara keduanya. Allah memiliki hak-hak yang harus ditunaikan oleh hamba-hamba-Nya. Dan hak Allah yang terbesar adalah manusia wajib mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Beribadah hanya untuk-Nya. Sebab Allah tidak butuh sekutu. Dan macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah itu, antara lain: Islam yang meliputi Syahadatain, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji, Iman, Ihsan, Do’a, Khauf (takut), Raja’ (pengharapan), Tawakkal, Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas), Khusyu’, Khasyyah (takut), Inabah (kembali kepada Allah), Isti’anah (memohon pertolongan), Isti’adzah (meminta perlindungan), Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan oleh Allah. Karena itu barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah musyrik dan kafir.
Firman Allah:
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢﴾ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ ﴿١٦٣﴾
“ Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Al-An'am: 162-163) .
MENGENAL ISLAM.
Islam bukan hanya sekedar slogan dan symbol-simbol belaka. Seperti kalau sudah pakai kopiah sudah islam, kalau sudah namanya Muhammad pasti sudah Islam, Islam bukan hanya termuat dalam tulisan di KTP, Bukan demikian. Tetapi Islam harus diterima, diyakini dan dilaksanakan secara lahir dan batin. Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan akan segala perintah-Nya, dan menyelamatkan diri dari perbuatan syirik. Dan Islam, dalam pengertian tersebut mempunyai tiga tingkatan yaitu: Islam, Iman dan Ihsan. Agama yang diterima Allah hanyalah Islam. Selain Islam adalah agama sesat dan menyesatkan. Di luar Islam adalah agama yang salah dan batil.
Firman Allah: “إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ “. “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam “.(QS Ali-Imron: 19).
“وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ “.
“ Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi ”. (QS Ali-Imron: 85).
Pencipta kehidupan ini telah berfirman secara tegas, bahwa yang berhak diikuti hanyalah petunjuk-Nya, tapi kenyataannya banyak manusia yang berada dalam kesesatan.
Firman Allah:
“شَهِدَ اللّهُ أَنَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُواْ الْعِلْمِ قَآئِمَاً بِالْقِسْطِ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ “.
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Imraan : 18).
“لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ “.
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kalangan kamu sendiri, terasa berat olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat belas kasihan lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman”. (At-Taubah : 128).
MENGENAL NABI MUHAMMAD.
Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah, berarti: mentaati apa yang diperintahkannya, membenarkan apa yang diberitakannya, menjauhi apa yang dilarangnya, dan menyembah Allah hanya dengan cara yang diajarkannya.
Nabi Muhammad adalah Rasul terakhir yang diutus Allah kepada manusia. Beliau telah menjalankan misi kerasulannya dengan sempurna. Pondasi yang kokoh tentang kehidupan sudah dipancangkannya dengan berlandaskan syari’at Islam. Apabila turun perintah Allah, dialah orang pertama yang melaksanakannya, dan apabila ada larangan Allah dia pula orang pertama yang menjauhinya. Sebab itu, nabi Muhammad adalah teladan dalam kehidupan manusia, karena nilai-nilai kehidupan yang telah beliau lakukan penuh dengan Uswatun hasanah/suri teladan yang baik.
Dalam menyampaikan ajaran agama Allah, nabi Muhammad melaksanakannya melalui dua priode, yang dikenal dengan priode Makkah dan priode Madinah. Pada priode Makkah dakwah beliau lebih terpokus kepada penanaman nilai-nilai keimanan kepada Allah, sementara pada priode Madinah dakwah beliau lebih meluas dan mengarah kepada pembinaan ummat secara total.
Inilah agama yang beliau bawa : Tiada suatu kebaikan yang tidak beliau tunjukkan kepada umatnya dan tiada suatu keburukan yang tidak beliau peringatkan kepada umatnya supaya dijauhi. Kebaikan yang beliau tunjukkan ialah tauhid serta segala yang dicintai dan diridhai Allah, sedang keburukan yang beliau peringatkan supaya dijauhi ialah syirik serta segala yang dibenci dan tidak disenangi Allah.
Inilah hakekat pengertian Syahadat Tauhid; “اشهد ان لااله الاالله و اشهد ان محمدا رسول الله ”. Yaitu mengingkari semua jalan-jalan syaitan dan hanya beriman kepada Allah.
Semoga iman kita tetap terpelihara di dalam dada.....................................!
امـِـيْــنَ يَـا رَبَّ الـْعـَالـَمِـيْـنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar