Rabu, 19 September 2012

Manusia Makhluk Sosial

Manusia Sebagai Makhluk Sosial
(Tulisan ini dibuat atas permintaan salah seorang teman di Facebook)

Manusia diciptakan memiliki kekurangan dan kelebihan. Manusia juga memiliki ciri khas yang berbeda-beda, baik dalam bentuk fisik, bakat maupun kemampuan. Dengan perbedaan- perbedaan tersebut tentu manusia saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Sebab, pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Sejak lahir manusia selalu berinteraksi, baik kepada alam lingkungannya, terlebih-lebih kepada sesama manusia. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup bersama dan tidak dapat hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itulah manusia disebut sebagai “Makhluk sosial”.

Manusia mempunyai pembawaan dasar untuk hidup bersama. Dengan hidup bersama manusia akan lebih mudah menghadapi segala tantangan yang ada, baik tantangan yang berasal dari alam maupun yang berasal dari kelompok manusia lain.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki ciri-ciri antara lain: 
  1. Memerlukan orang lain dalam hidupnya.
  2. Perlunya berinteraksi dengan baik kepada orang lain.
  3. Memiliki rasa untuk saling memberi dan menerima.
  4. Memerlukan kesetiakawanan dalam kehidupan.
  5. Memiliki norma-norma sosial dalam bermasyarakat.

Dari ciri-ciri makhluk sosial yang telah dikemukakan tentu ada beberapa hal yang harus di terapkan dalam kehidupan kita, antara lain:
  1. Hargailah orang-orang yang ada disekitar kita. Jangan pernah berpikir bahwa anda tidak memerlukan orang lain dalam kehidupan anda. Sebab, anda adalah “Makhluk sosial” yang hidup anda selalu membutuhkan orang lain.
  2. Pentingnya bersosialisasi dengan baik terhadap masyarakat yang ada di lingkungan kita, karena di sana dan dengan mereka kita hidup.
  3. Memupuk rasa kasih sayang agar timbul sikap solidaritas sosial  dan saling memberi dalam kehidupan ini.
  4. Memiliki rasa kesetiakawanan dalam kehidupan, dan menghiasi hidup dengan sikap mental yang baik dan moralitas yang tinggi.
  5. Menjunjung tinggi norma-norma sosial yang berlaku di tengah-tengah masyarakat, terlebih norma-norma agama.
Untuk terlaksananya lima poin terakhir di atas, ada empat pilar yang menjadi landasan utama untuk dimiliki oleh manusia dalam hidup bermasyarakat, yaitu:
  1. Ta’aruf. Artinya, bahwa manusia harus saling mengenal antara satu dengan yang lain.
  2. Tafahhum. Maksudnya: saling memahami watak maupun karakter masing-masing dari orang-orang yang sudah kita kenal. Gunanya adalah, agar kita dapat bersosialisasi dengan baik saat bergaul dengan mereka, sehingga sikap dan tutur kata kita bisa sesuai dengan karakter masing-masing dari orang-orang yang kita kenal. Dengan demikian rasa ketersinggungan dan sakit hati akan selalu terhindar, karena kita sudah menyelami watak dan kepribadian mereka.
  3. Taalluf. Maksudnya: Hati selalu menyatu dalam rasa kasih sayang. Hikmah yang ditimbulkan dari Taalluf ini adalah; Derita sama dirasa, bahagia sama dinikmati.
  4. Ta’awun. Artinya: Saling tolong menolong. Apabila sudah saling mengenal, saling memahami kepribadian masing-masing dan hati saling menyatu, tentu puncak dari sikap seperti itu adalah dorongan untuk saling menolong kepada sesama.

Apabila manusia mampu menjalankan kehidupan seperti yang telah dikemukakan, tentu manusia sebagai “Makhluk sosial”, akan mendapatkan martabat yang tinggi dan akan terwujud kehidupan masyarakat yang aman, tentram dan damai.

Semoga…………………………………………!

Tidak ada komentar: