Rahasia Agung Ibadah Haji
Dalam
diri manusia selalu terpendam hasrat untuk mengunjungi berbagai tempat yang dia
sukai, baik dalam tour singkat atau dalam jangka waktu lama, demi mengenal
lebih dekat apa yang belum dia ketahui, atau untuk mengetahui secara langsung
sesuatu yang masih terselubung baginya di alam ini. Semua itu dilakukan
tentunya untuk menemukan pelajaran yang bisa dipetik dari hal baru yang telah
disaksikan atau didengar ketika melakukan perjalanan tersebut.
Perjalanan
menuju Allah tentu tidak sama dengan perjalanan keduniaan lainnya. Perjalanan
dalam rangka menuju Allah, mencari rahmat dan hidayah-Nya adalah proses yang
akan memunculkan ketenangan dan ketenteraman di dalam hati, walaupun rasa penat
menyerang tubuh dan banyak rintangan yang dihadapi selama menjalani perjalanan
tersebut.
Sesungguhnya,
perjalanan yang paling menyenangkan dan sarat dengan keagungan selain jihad
adalah menunaikan ibadah haji. Allah memerintahkan kaum mislimin yang memiliki
kemampuan untuk menunaikan ibadah haji. Karena itu, menjadi kewajibanlah bagi
segenap kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia untuk pergi menuju Makkah
dalam rangka menunaikan ibadah haji.
Haji
adalah perjalanan hijrah menuju Allah demi memenuhi panggilan-Nya. Haji
merupakan ibadah yang selalu dirindukan oleh orang yang beriman. Itulah
perjalanan yang tiada duanya, dimana seorang muslim berangkat ke Makkah bukan
hanya dengan raganya, tapi dengan sepenuh jiwa, menuju negeri yang penuh keberkahan.
Dalam
pelaksanaan ibadah haji terdapat rahasia-rahasia yang akan dirasakan hikmahnya
oleh orang yang beriman, diantaranya adalah:
1. Merasakan penghambaan diri yang sesungguhnya kepada Allah SWT, karena
kesempurnaan makhluk ada pada perwujudan ubudiyahnya kepada Allah, setiap kali
perwujudan ubudiyah seorang hamba bertambah maka akan bertambah pula
kesempurnaannya, dan akan semakin tinggi pula derajatnya di sisi Allah.
Dalam ibadah haji makna semacam ini
nampak jelas, karena di dalam pelaksanaan ibadah haji terbukti bahwa manusia itu
sangat rendah dihadapan Allah, tunduk dihadapan-Nya, karena jamaah haji
meninggalkan kelezatan dunia dan berhijrah kepada Rabnya. meninggalkan
hartanya, keluarganya dan tanah airnya, sederhana dalam pakaiannya, terbuka
kepalanya, tawadhu’ kepada Rabnya, berpindah-pindah dari satu tempat ketempat
lain dengan hati yang khusyuk, air mata yang mengalir, lisan yang selalu berdzikir
mengharapkan rahmat Rabnya, dan takut akan adzab-Nya.
Kemudian syiar ibadah haji semenjak jama’ah
haji mengenakan pakaian ihram hingga melempar Jumrah Aqabah dan bercukur adalah
kalimat talbiyah.
لَبَّيْكَ
اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ
وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Aku memenuhi panggilanMu ya Allah aku
memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu aku
memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan ni’mat adalah milikMu, begitu
juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu”.
Talbiyah ini dapat melembutkan perasaan
jamaah haji, dan mengisyaratkan kepadanya bahwa sejak keluar dari rumah berarti
dia siap berpisah dengan keluarganya, melepaskan diri dari dunia dan
kenikmatannya, menanggalkan segala atribut keduniaan dan siap datang menghadap Allah
SWT. Merendahkan diri seperti ini akan menjadikan kedudukan seseorang disisi
Allah menjadi mulia. Inilah yang dimaksud dengan penghambaan diri yang sesungguhnya kepada Allah.
2. Merasakan nikmatnya ber-dzikir kepada Allah. Dzikir adalah merupakan ucapan yang agung dalam ibadah.
Keadaan seperti ini nampak dengan jelas dalam ibadah haji, sebab dalam
pelaksanaan thawaf, dalam pelaksanaan sa’i antara Shafa dan Marwah dan rangkain
ibadah haji lainnya, jama’ah haji tetap memperbanyak dzikir kepada Allah, dan
itu adalah bahagaian nikmat yang besar dari Allah SWT.
"
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ
مَعْلُومَات"
Artinya : “ Supaya
mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama
Allah (berdzikir) pada hari yang telah ditentukan ( QS Al Hajj : 28 ).
Yang dimaksud dengan
hari-hari yang telah ditentukan adalah hari raya haji dan hari-hari tasyriq.
3. Merasakan nikmatnya shalat langsung
di depan Ka’bah. Kaum muslimin punya keterikatan dengan
Ka’bah, sebab Ka’bah adalah Qiblat bagi ummat Islam untuk menghadapkan wajahnya
pada saat melaksanakan shalat, minimal lima kali dalam sehari semalam. Dalam ikatan
ini ada rahasia yang begitu menakjubkan, karena ummat Islam harus mampu
memalingkan wajah dan pandangan hidupnya dari pengaruh budaya orang kafir.
Dengan demikian seorang muslim senantiasa berada dalam kemuliaan di sisi Allah.
4. Ibadah haji merupakan kesempatan
agung untuk menghadap kepada Allah dengan bermacam taqarrub: Dalam ibadah
haji terkumpul berbagai ibadah yang tidak ditemukan dalam ibadah lain, seperti wukuf
hanya ada dalam ibadah haji, begitu juga bermalam di Muzdalifah, melempar
Jumrah, menyembelih hadyu(binatang Qurban), dan amalan haji yang lain. Karena
itu momen ibadah haji ini harus mampu dimanfaatkan oleh ummat Islam yang berkesempatan
melaksanakan haji untuk memperbanyak ibadah kepada Allah.
5. Ibadah haji merupakan upaya yang
agung untuk menggugurkan kesalahan, dan mengangkat derajat, karena haji
yang mabrur akan melebur dosa yang sebelumnya dan akan diberi Allah balasan
syurga. Rasul bersabda:
(العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما،
والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة) رواه مسلم
Dari umrah ke umrah yang selanjutnya
merupakan penebusan dosa diantara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada
balasannya kecuali surga ) HR Imam Muslim.
6. Ibadah haji membawa
cerita kenangan yang indah bagi yang mengalaminya, sehingga
kita sering mendengar kisah mereka yang indah-indah ketika berhaji. Seperti keanehan-keanehan
yang terjadi pada sebagian jamaah haji yang kesemuanya benar-benar menunjukkan
kebesaran Allah SWT.
Banyak lagi rahasia dan hikmah dari ibadah haji
yang belum tertuangkan dalam tulisan ini, semoga kita dapat mengambil hikmah
dari syari’at ibadah haji ini.
Kita doakan kiranya Allah memberikan kesehatan
dan kemudahan bagi jama’ah yang menunaikan ibadah haji tahun ini, dan semoga
haji yang mereka laksanakan menjadi haji yang mabrur/ haji yang diterima oleh
Allah SWT. Semoga kita diberikan Allah rezeki untuk dapat pula menunaikan
ibadah haji ke Tanah suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar