Jangan Berburuk Sangka
( Kisah Seorang
Wanita Di Bandar Udara )
Seorang wanita
berumur lebih kurang 40 tahun akan berangkat menuju Jakarta melalui Bandar
Udara Polonia Medan. Wanita tersebut sudah berada di Bandar Udara pada pukul
13.00 WIB., sementara Jadwal penerbangan pukul 14.00 WIB. Berarti dia dan
penumpang lainnya harus menunggu satu Jam ke depan.
Sambil menunggu untuk
berangkat, wanita tadi membeli makanan ringan (kentang goreng), kemudian
masuk ke ruang tunggu dan mengambil posisi duduk di pojokan. Disebelahnya ada pria yang sudah lebih awal duduk
disana. Pria itu tersenyum padanya, tapi si wanita tidak mengacuhkannya.
Untuk
menghilangkan rasa jenuh, wanita tadi membaca majalah yang dia bawa. Sambil asik membaca, ia mengambil kentang
goreng yang ada disebelahnya. Pria yang ada disebelahnya melihat kepadanya
sambil tersenyum dan dia juga mengambil kentang goreng yang ada diantara
mereka.
Dalam hati si
wanita berkata, kok se-enaknya orang ini mengambil makanan saya tanpa permisi
dan tidak merasa bersalah? Nekat betul orang ini, pikirnya. Tapi karena tidak ingin
ribut, wanita tadi coba menahan diri.
Anehnya, setiap
kali dia mengambil kentang goreng yang ada diantara mereka, pria tadi juga kembali
mengambil kentang sambil tersenyum, yang dari raut wajahnya tidak ada rasa canggung
dan rasa malu sedikitpun. Kembali hati si wanita berkata; aneh betul orang ini,
benar-benar tak tau malu, pikirnya.
Akhirnya kentang
goreng yang ada diantara mereka tinggal satu. Wanita tadi menunggu apa tindakan
pria ini, apakah dia berani mengambil kentang yang tersisa?. Gumamnya di dalam
hati.
Sejenak kemudian
si wanita semakin terheran-heran, dia lihat pria tadi dengan santainya melihat
kepadanya dengan tersenyum dan mengambil kentang goreng yang tersisa. Tapi
untuk kali ini, pria itu membagi duanya, separuh dia berikan kepada wanita tadi
dan yang seperuhnya dia makan. Wanita tadi bertambah gondok melihat tingkah
pria tersebut, dan kembali dalam hatinya berkata; kok orang ini tidak merasa
malu sedikitpun.
Bersamaan dengan
itu, terdengar suara pengumuman dari petugas Bandara agar penumpang pesawat
dengan tujuan Jakarta dipersilakan masuk ke pesawat. Sambil mengambil tas dan koper
kecilnya, diapun mergegas menuju pesawat sambil melihat kepada pria tadi dengan
pandangan sinis penuh kebencian, sementara si pria tadi tetap tersenyum dan
menganggukkan kepala sebagai isyarat mengucapkan selamat jalan.
Setelah berada
di dalam pesawat, wanita tadi ingin melanjutkan bacaan yang tadi belum tuntas dia
baca, lalu dia membuka tas-nya untuk mengambil majalah yang akan dibaca.
Tapi………….. alangkah
terkejutnya dia, melihat kentang yang tadi dia beli ada di dalam tas-nya. Astaghfirullaaaaaaaaaaaaah, hatinya
bergumam, berarti kentang yang aku makan tadi milik pria itu? Pantas setiap
kali aku mengambil kentang dia tersenyum padaku. Berarti aku yang mengambil miliknya.
Oooh….. alangkah berdosanya aku, bahkan aku menunjukkan sikap benci kepadanya. Berarti
dia yang telah berbaik hati padaku dengan berbagi miliknya?, Aku sudah salah
menduga, hati wanita itu berkecamuk tidak menentu.
Ia tersandar di
tempat duduknya menyesali kesalahannya yang telah menunjukkan sikap tidak
bersahabat kepada pria itu. Namun untuk meminta ma’af sudah terlambat karena
pesawat sudah bergerak untuk terbang.
Saudaraku……………..!
Terkadang kita sering
melihat orang lain dari sudut pandang kita sendiri, bahkan tak jarang kita
berprasangka buruk pada orang lain yang telah berbuat baik kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar