Bantahan
Al-Qur’an; Isa Al-Masih Bukanlah Tuhan
Orang
Yahudi meyakini Uzair adalah anak Tuhan. Orang Nasrani meyakini bahwa
Isa anak Tuhan. Islam mengajarkan
kepada ummatnya hanya mengenal dan mengakui konsep Tauhid, yakni mengesakan Allah.
قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ
يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾
Artinya:Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (1)
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (2) Dia
tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (3)dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia (4).(Q.S.Al-Ikhlash 1-4).
Terhadap keyakinan orang Yahudi dan Nasrani tersebut
Allah membantahnya, keyakinan mereka itu hanya ucapan kosong yang tidak sesuai
dengan ajaran yang sesungguhnya dan akibat mereka tidak berpegang pada wahyu
Allah.
Allah
berfirman dalam surat At-Taubah ayat 30-31:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ
النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ
يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى
يُؤْفَكُونَ. اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ
اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا
وَاحِدًا لا إِلَهَ إِلا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Artinya: Orang-orang Yahudi
berkata: “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih
itu putera Allah.” Demikian itu hanya ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka
meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka,
bagaimana mereka sampai berpaling (dari ajaran Tauhid)? Mereka
menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal
mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.
Tokoh agama dari kalangan mereka mengelabui ummatnya dan
mengarang-ngarang wahyu seakan apa yang mereka ucapkan benar-benar datang dari
Allah. Allah membongkar kejahatan para
tokoh agama itu dalam firman-Nya surat Al-baqarah : 77 – 79) :
أَوَلا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ
وَمَا يُعْلِنُونَ . وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلا أَمَانِيَّ
وَإِنْ هُمْ إِلا يَظُنُّونَ . فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ
بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ
ثَمَنًا قَلِيلا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ
مِمَّا يَكْسِبُونَ.
Artinya: Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah
mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan
segala yang mereka nyatakan?. Dan diantara mereka ada yang ummiyyun (buta huruf),
tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka
hanya menduga-duga. Maka neraka wail-lah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan
maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan
mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang
mereka kerjakan.
Prilaku pemuka agama Nasrani dan Yahudi itu semakin aneh,
sampai-sampai mereka mengatakan pada ummat, bahwa mereka tidak akan masuk
neraka kecuali hanya beberapa hari saja. Mereka
begitu berani demi meyakinkan para pengikut mereka terhadap
ajaran yang kebanyakannya mereka karang sendiri. Dalam hal tersebut Allah menjelaskan dalam surat Al-baqarah ayat 80 – 81 :
وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا
مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ
عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ. بَلَى مَنْ كَسَبَ
سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ
فِيهَا خَالِدُونَ.
Artinya: Dan
mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali
selama beberapa hari saja.” Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari
Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”(80) (Bukan demikian),
yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah dibalut oleh dosanya, mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(81).
Pemuka agama Yahudi dan Nasrani tidak hanya mengklaim
Uzair dan Isa putra Maryam sebagai anak Allah, akan tetapi mereka orang-orang Yahudi
dan Nasrani semuanya anak Allah. Allah menjelaskan hal ini dalam surat Al-Maidah ayat 18 – 19 :
وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى نَحْنُ أَبْنَاءُ اللَّهِ
وَأَحِبَّاؤُهُ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوبِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ بَشَرٌ
مِمَّنْ خَلَقَ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَلِلَّهِ
مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالارْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ . يَا
أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلَى فَتْرَةٍ
مِنَ الرُّسُلِ أَنْ تَقُولُوا مَا جَاءَنَا مِنْ بَشِيرٍ وَلا نَذِيرٍ فَقَدْ
جَاءَكُمْ بَشِيرٌ وَنَذِيرٌ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Artinya:Orang-orang
Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.”
Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu
bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah
manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi
siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali
(segala sesuatu). Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul
Kami (Muhammad Saw), menjelaskan (syari’at Kami) kepadamu ketika terputus
(pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: “Tidak ada datang kepada
kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan.”
Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Demikian itu informasi
Al-Quran tentang prilaku para pemuka agama di kalangan Yahudi dan Nasrani. Mereka
sangat leluasa mengarang ajaran agama dengan cara mencampur adukkan antara yang haq (kebenaran) dengan yang bathil
(kebatilan).
Al-Qur’an
sebagai Kitab Allah yang terakhir diturunkan untuk umat manusia, membongkar
motivasi para tokoh agama Yahudi dan Nasrani berbuat senekat itu. Motivasi
utama mereka adalah untuk kepentingan dunia berupa harta dan kekayaan. Allah memperingatkan ummat
Nabi Muhammad agar para tokoh agamanya (ulamanya) tidak berprilaku seperti itu,
seperti yang dijelasakan dalam surat At-Taubah ayat 34 -35.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الاحْبَارِ
وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلا
يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ. يَوْمَ
يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ
وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لانْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ
تَكْنِزُونَ.
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib
Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan
emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,(34) pada hari
dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi
mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah
harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang
(akibat dari) apa yang kamu simpan itu.”
Pengakuan orang Nasrani bahwa Isa adalah Tuhan sangat
tidak tepat, bahkan Allah men-Cap mereka sebagai
orang kafir. Seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Maidah ayat 72- 75:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ
مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي
وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ ﴿٧٢﴾ لَّقَدْ
كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَـهٍ
إِلاَّ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَإِن لَّمْ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ
الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٧٣﴾ أَفَلاَ يَتُوبُونَ إِلَى
اللّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٧٤﴾ مَّا الْمَسِيحُ ابْنُ
مَرْيَمَ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ
كَانَا يَأْكُلاَنِ الطَّعَامَ انظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الآيَاتِ ثُمَّ
انظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ ﴿٧٥﴾
Artinya: Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih
putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:
"Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak
berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di
antara mereka akan ditimpa siksaan yang
pedih.
Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan
memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul yang
sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang
sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami
menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian
perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).”
Dari ayat-ayat yang
telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa dalam aqidah Islam, Isa bukanlah
Tuhan. Dia adalah
salah seorang Nabi Allah yang membawa ajaran Tauhid, sama dengan ajaran tauhid yang
disampaikan Nabi Muhammad SAW, yang sama-sama meneruskan ajaran Tauhid dari
nabi-nabi sebelumnya.
Semoga kita tetap diberi Allah hidayah agar tetap meng-EsakanNya.