Meraih Kemenangan Hidup yang Sesungguhnya
Kita semua pasti pernah atau akan mendapatkan masalah. Setiap musibah yang kita hadapi pasti ada hikmahnya. Sebab, setiap yang melanda dalam hidup kita pasti menuju kepada arah kehidupan yang lebih baik. Ingatlah, Allah tidak akan memberikan cobaan yang berat di luar batas kemampuan hamba-Nya. Bersikaplah sabar, karena dengan bersabar, insya Allah hidup ini akan tenang dan kita mampu menjadi pemenang.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqoroh : 286.
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ﴿٢٨٦﴾
Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
Menyelesaikan masalah tidak harus dengan emosi atau beradu otot. Pemenang bukanlah yang terkuat, melainkan seseorang yang mampu menyikapi masalah dengan bersabar, menahan diri dari godaan yang menimbulkan kebencian dan emosi. Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah pernah menggambarkan dalam sebuah hadits, yang maksudnya seperti ungkapan di bawah ini:
Artinya : "Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah." (HR Bukhari)
Sabar bukan berarti pasrah dalam cobaan. Sabar berarti mampu berlapang dada atas musibah dan cobaan yang menimpa, dan memahaminya sebagai takdir yang harus dijalani sambil terus berusaha mencari pemecahannya. Ketika ujian datang, sabar adalah sikap paling utama, karena sikap inilah yang bisa mengantarkan kita pada ridha Allah. Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya telah memuji seorang mukmin karena kesabarannya.
Artinya : “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Hal yang demikian itu tidak akan ada kecuali hanya pada orang mukmin: yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan terbaik bagi dirinya.” (HR Muslim).
Sabar itu indah. Allah sayang terhadap orang-orang yang bersabar.
وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Allah Mencintai orang-orang yang sabar.” (QS Ali Imran [3]: 146).
Oleh sebab itu, jangan memvonis setiap problem kehidupan ini tidak ada jalan keluarnya. Sekalipun pada saat cobaan selesai, tapi datang lagi dan datang lagi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama dengan kesabaran.
Kita diperintahkan untuk bersabar dalam menghadapi segala bentuk ujian tujuannya tidak lain agar kita mendapatkan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Jadikanlah kesabaran kunci bagi kehidupan kita, Insya Allah kita memperoleh kesuksesan, memperoleh keseimbangan jiwa, mendapatkan kemuliaan, hingga menjadi hamba yang disayangi Allah SWT. Pada akhirnya, kita menjadi seorang pemenang sejati yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar